Palang Merah Indonesia (PMI) membangun pusat pelayanan induk (camp center) operasi kemanusiaan gempa Cianjur dalam upaya percepatan pemulihan korban atau penyintas di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

"Camp Center PMI ini didirikan di Jalan Pangeran Hidayatullah (Joglo) Kabupaten Cianjur yang merupakan pusat pelayanan para relawan PMI yang bertugas dalam operasi kemanusiaan gempa bumi," kata Koordinator Lapangan (Korlap) Tanggap Darurat Bencana PMI Fajar Achyana melalui sambungan telepon pada Sabtu, (10/12).

Menurut Fajar, camp center ini juga dilengkapi dengan gudang utama logistik, pusat data dan Informasi (pusdatin), dapur umum, MCK atau toilet, musola, serta tempat disiagakan kendaraan operasional pendukung dalam operasi.

Pembangunan camp center ini melibatkan tim elit PMI di bawah pendampingan Biro Sarana Prasarana (sarpras) PMI Pusat dengan mendirikan satu tenda lunardin untuk pusdatin, satu tenda wiikhall untuk gudang non-makanan, lima tenda oval lorong untuk gudang makanan dan akomodasi.

Di lokasi yang sama pun, PMI menyiagakan 16 armada tangki air bersih yang setiap harinya terus beroperasi menyalurkan air bersih, dua kendaraan operasional 4x4 dan ambulans. Campa ini akan dijadikan pusat pelayanan PMI sampai selesai hingga enam bulan ke depan.

"Camp layanan ini menjadi pusat komando operasi relawan PMI, sebelum di tempatkan ke lokasi pelayanan atau pos penugasan yang tersebar di Cianjur, seluruh relawan akan didata dan diregistrasi ulang di sini," tambahnya.

Fajar mengatakan selama pelayanan pada massa pemulihan ini PMI menerjunkan ratusan personelnya yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka ditugaskan selama enam bulan di Cianjur untuk melakukan berbagai pelayanan.

Sebelumnya, Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Kementerian PUPR membantu pembuatan sanitasi dan pipanisasi untuk pendistribusian air bersih ke posko pengungsian dan perkampungan warga terdampak gempa di tiga kecamatan, Cugenang, Cianjur dan Warungkondang.

Wakil Sekretaris PMI Cianjur Heri Hidayat di Cianjur, Jumat, mengatakan pipanisasi yang dibangun tidak hanya untuk pendistribusian air bersih termasuk untuk keperluan mandi cuci kakus (MCK) plus sanitasi yang layak sehingga tidak menimbulkan penyakit di posko pengungsian dan perkampungan, namun PMI juga membangun puluhan bak penampungan.
"Untuk pipanisasi dari bak penampungan ke perkampungan dan posko pengungsian sudah berjalan sejak satu pekan pertama, bahkan untuk bak penampungan atau tandon air yang tersebar milik PMI dan PUPR lebih dari 100 unit, agar warga tidak menggunakan air hujan atau air sungai," katanya.

Heri menjelaskan, hingga hari ke-19 pasca bencana, 17 truk tangki air bersih milik PMI masih beroperasi mendistribusikan air untuk kebutuhan warga terdampak di 112 titik pengungsian dan belasan perkampungan warga di wilayah Cianjur kota yang belum mendapatkan pasokan air dari PDAM Cianjur.

Sedangkan layanan yang masih berjalan dan akan dilanjutkan hingga tiga bulan ke depan oleh seratusan lebih relawan PMI, kata dia, seperti pelayanan kesehatan secara mobile, pendistribusian logistik, sampai membangun rumah sementara untuk penyintas gempa di Cianjur.

"Kita akan tetap fokus dalam pendistribusian air bersih dan membantu warga dalam membangun pipanisasi air bersih serta berbagai pelayanan lainnya termasuk ambulan gratis," katanya.

Heri menambahkan, sampai saat ini, PMI bersama PUPR telah membangun seratusan lebih sanitasi dan tandon air di tiga kecamatan, Cugenang, Cianjur dan Warungkondang. "Kita akan terus membangunkan sanitasi dan pipanisasi untuk warga sesuai target dan permintaan," katanya.

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PMI bangun pusat pelayanan induk operasi kemanusiaan gempa Cianjur

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022