Tim SAR gabungan yang terdiri atas TNI, Polri, Basarnas, BNPB, BPBD, PMI dan instansi terkait  terus mencari delapan orang korban tertimbun longsor akibat gempa Cianjur namun belum membuahkan hasil karena faktor cuaca.

Kepala Sub Satgas 1 SAR AKP Heri Zanuar di Cianjur, Jawa Barat, Senin, mengatakan pencarian korban masih dilakukan di area Sate Sinta-Cijedil dan Jalan Mangunkerta. 

Ia menyebutkan memasuki hari kedua setelah pencarian kembali diperpanjang, tidak membuahkan hasil meski jumlah alat berat yang diturunkan juga ditambah.

“Pencarian korban menggunakan cara pengerukan tanah pada area yang diduga adanya korban Propability Of Detection (POD) dengan menggunakan alat berat serta penyemprotan tanah dengan air untuk mengurai tanah yang menutupi bangunan, belum membuahkan hasil," kata Zanuar.

Tim mengalami hambatan karena hujan kembali turun dengan intensitas cukup tinggi ditambah beberapa kali gempa susulan dapat mengancam keselamatan tim karena bangunan yang tertimbun tanah longsor dengan kedalaman lebih dari 5 meter, serta area pencarian dengan kemiringan tanah 70 derajat.

Sehingga pencarian hari ke-15 terpaksa dihentikan dan akan dimaksimalkan pada hari terakhir (Selasa (6/12)) dengan titik pencarian di Sate Sinta-Cijedil dan Jalan Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, dimana diperkirakan masih ada delapan jenazah yang belum ditemukan.

"Fokus pencarian tetap di lokasi yang sama dengan harapan kedelapan orang yang dilaporkan tertimbun dapat ditemukan seluruhnya. Seluruh alat berat yang ada akan dimaksimalkan sejak pagi hingga batas akhir pencarian," katanya.

Sampai hari ke-15 setelah gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur, tercatat 114.751 jiwa mengungsi di 264 titik posko pengungsian, 56 ribu rumah rusak, dan 334 orang meninggal dunia serta 8 orang dilaporkan hilang dan masih dalam pencarian.


 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tim SAR gabungan masih cari delapan korban tertimbun di Cianjur

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022