Palang Merah Indonesia (PMI) menyiagakan ratusan relawan selama enam bulan untuk membantu penanganan tanggap darurat bencana (TDB) hingga pemulihan pasca-bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

"Penyiagaan relawan selama enam bulan ini, kami mendapatkan dukungan dari Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC)," kata Wakil Ketua PMI Pusat Marsekal TNI Purn Ginandjar Kartasasmita melalui sambungan telepon pada Selasa, (29/11).

Menurut Ginanjar, saat ini PMI fokus memberikan berbagai pelayanan untuk pemulihan, mulai pemeriksaan kesehatan hingga psikososial atau trauma healing kepada para penyintas gempa di Kabupaten Cianjur.

Sejak terjadinya gempa dengan magnitudo (M) 5,6 di pekan pertama, relawan PMI fokus ke pencarian korban, sementara di pekan kedua ini fokus utamanya pelayanan kepada masyarakat.

Ginanjar memprediksi penanganan pasca-bencana gempa hingga pemulihan diperkirakan sampai enam bulan ke depan.

Kemudian, PMI berencana membangun hunian sementara bagi para pengungsi agar tidak lagi tinggal di tenda darurat yang rentan terserang berbagai penyakit.

"Hunian sementara ini dibangun untuk menunggu pemerintah menyiapkan tempat tinggal bagi para korban, terutama yang rumahnya rusak berat atau ambruk. Kita membantu pemerintah, berkolaborasi untuk penanganan dan pemulihan pasca-bencana ini," tambahnya.

Sementara itu, Head of Delegation IFRC mengatakan Elkhan Rahimov mengatakan pihaknya mendukung penuh kegiatan PMI dalam operasi bencana mulai dari operasi penyelamatan hingga pemulihan.

IFRC sebagai mitra dari PMi siap mengucurkan donasi untuk operasi kegiatan PMI dalam penanganan bencana ini. Kemudian menyalurkan bantuan untuk semua yang terdampak. 
 
108.720 jiwa mengungsi

Tim gabungan pencarian dan penyelamatan gempa bumi Cianjur, Jawa Barat, melaporkan jumlah pengungsi korban gempa bumi Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, per Selasa sore mencapai 108.720 jiwa.

"BNPB bersama KemenPPPA dan UNFPA terus melanjutkan validasi jumlah titik pengungsian per hari ini pukul 15.00 WIB menjadi 39.985," kata Komandan Kodim 0608 Kabupaten Cianjur Letkol Arm Hariyanto saat memberikan keterangan pers di Pendopo Kabupaten Cianjur, Selasa.

Ia mengatakan, total pengungsi berjumlah 108.720 dengan rincian pengungsi laki-laki 52,987 dan pengungsi perempuan 55,733 jiwa.

Hari ini, distribusi logistik ke desa yang sulit diakses tetap dilakukan dengan menggunakan kendaraan roda dua berupa air mineral 100 dus, beras 2.600 kg, mie Instan 172 dus, obat-obatan 18 dus, selimut 495 pcs, perlengkapan ibadah 30 pcs, makanan dalam kemasan 52 pcs, terpal 229 lembar, paket sembako 400 pake, dan matras 450 lembar.

Selain dari BNPB, BPBD, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur, bantuan juga terus berdatangan dari donatur, lembaga non pemerintah, relawan, hingga kementerian/lembaga.

Hariyanto mengatakan, tim gabungan evakuasi pada hari ini menemukan empat jenazah korban hilang. Penemuan tersebut menambah jumlah korban meninggal dunia di wilayah itu menjadi 327 orang.

"Tim gabungan berhasil menemukan empat jenazah sehingga korban hilang tersisa lima orang," katanya.

Sementara itu, korban hilang pascagempa bumi bermagnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur bertambah menjadi 13 orang. Hal tersebut dikarenakan adanya laporan baru orang hilang dari kepala desa sebanyak delapan orang.

Berdasarkan laporan yang diterima ada laporan korban hilang tambahan pada Selasa pagi dari Desa Cijedil sebanyak enam orang dan dari Desa Mangunkarta sebanyak dua orang. Sehingga total korban hilang menjadi 13 jiwa.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022