Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah, dipicu sinyal kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (Fed).

IHSG ditutup melemah 5,29 poin atau 0,08 persen ke posisi 7.012,07. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,54 poin atau 0,15 persen ke posisi 995,22.

"Untuk sentimen bagi IHSG masih ada dari sentimen global, dimana The Fed memberikan sinyal masih adanya tren kenaikan suku bunga paling tidak hingga awal 2024," kata Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Selain itu, lanjut Herditya, pelemahan IHSG dipicu merebaknya kasus harian COVID-19 di China yang mencapai angka 40 ribu kasus, sehingga akan diterapkan kembali zero COVID policy dan lockdown di China sehingga menimbulkan gelombang demonstrasi.

"Dengan adanya lockdown ini tentu saja akan menimbulkan dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi China dan nampaknya akan berpengaruh ke ekonomi global karena China merupakan negara importir komoditas dunia seperti CPO, minyak, dan batu bara," ujar Herditya.

Dibuka melemah, IHSG tak lama menguat namun tak sampai sejam kembali bergerak ke zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif sampai penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor terkoreksi dengan sektor teknologi turun paling dalam 2,82 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor transportasi & logistik masing-masing turun 1,56 persen dan 0,72 persen.

Sedangkan tujuh sektor meningkat dengan sektor energi naik paling tinggi 1,69 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor properti & real estat masing-masing naik 0,6 persen dan 0,19 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SULI, BSBK, INDX, PBRX, dan JAST. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni EMTK, PNLF, GOTO, ZATA, dan BBSS.



 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022