Tim SAR gabungan Polri, TNI, dan Basarnas menemukan lagi jenazah korban gempa Cianjur yang tertimbun longsor di RT 03 RW 01 Kampung Cugenang, Desa Cijedil di hari keenam pencarian setelah gempa 5,6 Magnitudo, Sabtu.
Menurut Komandan Pasukan (Danpas) Tim SAR Resimen II Pasukan Pelopor Korps Brimob Polri I Nyoman Sudiarta, jumlah korban ditemukan meninggal dunia sebanyak empat orang, terdiri atas dua laki-laki, satu perempuan dan anak-anak.
"Jenazah pertama ditemukan pukul 07.55 WIB, satu korban jenis kelamin laki-laki," kata Nyoman.
Pencarian berikutnya pukul 09.24 WIB ditemukan satu lagi jenazah laki-laki dewasa.
"Jenazah wanita dan anak-anak ditemukan pukul 09.45 WIB," kata Nyoman.
Dalam pencarian hari keenam ini, Tim SAR Resimen II Pasukan Pelopor Korps Brimob Polri menurunkan 26 personel ke Kampung Cugenang, Desa Cijedil.
Proses pencarian juga menggunakan dua alat berat (ekskavator) dari Kementerian PUPR.
Di lokasi tersebut dilaporkan ada 34 warga hilang sejak gempa disertai longsor terjadi pada Senin (21/11).
Selain di RT 03 RW 01 Kampung Cugenang, Desa Cijedil, Tim SAR gabungan diperkuat Tim K-9 Polri masih melanjutkan kegiatan pencarian korban gempa Cianjur di Kampung Cicadas, Desa Cijedil Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur
Hingga Jumat (25/11), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban jiwa akibat gempa Cianjur mencapai 310 jiwa.
Gempa juga mengakibatkan kerusakan 363 sekolah, 144 rumah ibadah, tiga fasilitas kesehatan, dan 16 perkantoran.
Terdapat 1.120 kepala keluarga mengungsi yang terdiri atas 58.362 jiwa.
Sebelumnya Tim SAR gabungan TNI-Polri, Basarnas dan Korp Brimob kembali menemukan dua jenazah korban gempa yang tertimbun material longsor di Desa Cijedil, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat.
Menurut Komandan Tim SAR Resimen II Pasukan Pelopor Korps Brimob Popri Ipda I Nyoman Sudiarta, dua jenazah yang ditemukan adalah ibu dan anak.
"Ditemukan pukul 15.30 WIB," kata Nyoman.
Berdasarkan informasi dari keluarga, kedua jenazah adalah ibu bernama Ekawari dan anaknya Azura berusia tiga tahun.
Pencarian terhadap kedua jenazah telah dilakukan oleh Tim SAR gabungan sejak Selasa (21/11), namun karena terkendala alat berat tidak bisa masuk, sehingga menggunakan peralatan seadanya seperti cangkul, sekop, linggis dan sinso.
Bahkan pencarian di maksimalkan dengan menggunakan anjing pelacak K-9 dari Polri dan Dog SAR Indonesia serta milik TNI.
Hingga Kamis (24/11) bau amis sudah tercium di lokasi jenazah ibu dan anak ditemukan. Pencarian baru membuahkan hasil setelah alat berat masuk ke lokasi gempa yang ditutupi oleh longsor pada Kamis kemarin.
Zainudin (46), selaku paman korban menyebutkan keponakannya pada saat kejadian gempa sedang tidur siang bersama anaknya di kamar.
Informasi itu diperolehnya dari suami dari keponakannya yang selamat dari gempa.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TiM SAR temukan lagi empat jenazah di Cijedil pada hari ke-6
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Menurut Komandan Pasukan (Danpas) Tim SAR Resimen II Pasukan Pelopor Korps Brimob Polri I Nyoman Sudiarta, jumlah korban ditemukan meninggal dunia sebanyak empat orang, terdiri atas dua laki-laki, satu perempuan dan anak-anak.
"Jenazah pertama ditemukan pukul 07.55 WIB, satu korban jenis kelamin laki-laki," kata Nyoman.
Pencarian berikutnya pukul 09.24 WIB ditemukan satu lagi jenazah laki-laki dewasa.
"Jenazah wanita dan anak-anak ditemukan pukul 09.45 WIB," kata Nyoman.
Dalam pencarian hari keenam ini, Tim SAR Resimen II Pasukan Pelopor Korps Brimob Polri menurunkan 26 personel ke Kampung Cugenang, Desa Cijedil.
Proses pencarian juga menggunakan dua alat berat (ekskavator) dari Kementerian PUPR.
Di lokasi tersebut dilaporkan ada 34 warga hilang sejak gempa disertai longsor terjadi pada Senin (21/11).
Selain di RT 03 RW 01 Kampung Cugenang, Desa Cijedil, Tim SAR gabungan diperkuat Tim K-9 Polri masih melanjutkan kegiatan pencarian korban gempa Cianjur di Kampung Cicadas, Desa Cijedil Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur
Hingga Jumat (25/11), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban jiwa akibat gempa Cianjur mencapai 310 jiwa.
Gempa juga mengakibatkan kerusakan 363 sekolah, 144 rumah ibadah, tiga fasilitas kesehatan, dan 16 perkantoran.
Terdapat 1.120 kepala keluarga mengungsi yang terdiri atas 58.362 jiwa.
Menurut Komandan Tim SAR Resimen II Pasukan Pelopor Korps Brimob Popri Ipda I Nyoman Sudiarta, dua jenazah yang ditemukan adalah ibu dan anak.
"Ditemukan pukul 15.30 WIB," kata Nyoman.
Berdasarkan informasi dari keluarga, kedua jenazah adalah ibu bernama Ekawari dan anaknya Azura berusia tiga tahun.
Pencarian terhadap kedua jenazah telah dilakukan oleh Tim SAR gabungan sejak Selasa (21/11), namun karena terkendala alat berat tidak bisa masuk, sehingga menggunakan peralatan seadanya seperti cangkul, sekop, linggis dan sinso.
Bahkan pencarian di maksimalkan dengan menggunakan anjing pelacak K-9 dari Polri dan Dog SAR Indonesia serta milik TNI.
Hingga Kamis (24/11) bau amis sudah tercium di lokasi jenazah ibu dan anak ditemukan. Pencarian baru membuahkan hasil setelah alat berat masuk ke lokasi gempa yang ditutupi oleh longsor pada Kamis kemarin.
Zainudin (46), selaku paman korban menyebutkan keponakannya pada saat kejadian gempa sedang tidur siang bersama anaknya di kamar.
Informasi itu diperolehnya dari suami dari keponakannya yang selamat dari gempa.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TiM SAR temukan lagi empat jenazah di Cijedil pada hari ke-6
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022