Warga penyintas gempa 5,6 magnitudo di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bergotong royong memasak di dapur umum untuk dibagikan kepada para pengungsi, relawan dan aparat.

Pantauan ANTARA di Kampung Panyaweuyan, Desa Ciherang, Cianjur, Jumat, ibu-ibu berjumlah 13 orang sibuk dengan kegiatan masak-memasak.

Ada yang sedang mengaduk satu kuali penuh ikan sarden dan ada yang sedang mengaduk sekuali timun yang dimasak kuah kuning.

Kuali yang digunakan berukuran besar dengan ukuran lebar 38 cm dan tinggi 16 cm yang mampu memasak untuk 60 porsi makanan.

Menurut Mumun, koordinator pengungsi di Kampung Panyaweuyan, warga bergotong royong saling membantu mencukupi kebutuhan selama di pengungsian.

"Di posko mandiri, dapur dikelola sendiri memberdayakan ibu-ibu pengungsian," kata Momon.

Menurut dia, ada 620 jiwa yang mengungsi di posko tersebut, terdiri atas tiga rukun tetangga (RT 3, RT 4 dan RT 5) yang berada di RW 01 Kampung Panyaweuyan, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet.

Mumun menyebutkan lokasi tersebut kurang terjamah bantuan karena berada di wilayah perbatasan Cianjur dan Puncak (Bogor), selain juga akses menuju lokasi tertutup oleh longsor di wilayah Tapal Kuda, Cugenang.

Warga mengandalkan bantuan dari relawan dan mitra-mitra, seperti pihak usaha, serta Korps Brimob Polri yang mendirikan tenda peleton untuk warga.

Selain itu, warga juga mendapatkan layanan pengobatan gratis, bantuan sembako, hingga selimut dan karpet.

"Di wilayah ini belum terjangkau oleh bantuan karena lokasinya berada di perbatasan, ditambah ada akses Jalan Raya Cianjur-Cipanas yang tertutup longsor. Beruntung tim Resimen IV menemukan posisi warga yang mengungsi, lalu mendirikan tenda peleton," kata Komandan Resimen II Pasukan Pelopor Korps Brimob Polri Kombes Polisi Yustanto.
 
 

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022