Tim SAR gabungan Polri-TNI dan Basarnas berhasil mengevakuasi lima jenazah korban gempa Cianjur yang tertimbun longsor akibat pergerakan tanah di Kampung Cugenang, Desa Cijedil, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat.
 
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo menyebutkan, kelima jenazah tersebut ditemukan setelah Polri dan Basarnas kerahkan anjing pelacak atau K9 untuk mencari jenazah serta dibantu dua alat berat dari PUPR.
 
"Kelima jenazah tersebut merupakan ibu dan anak yang sedang berpelukan," kata Dedi.
 
Menurut Dedi, proses evakuasi warga korban gempa yang tertimbun longsor tidak mudah, pencarian dilakukan sudah sejak Selasa (22/11).
 
Medan yang sulit, tanah longsoran yang masih bergerak setiap gempa susulan terjadi, ditambah hujan yang sering turun dapat membahayakan personel SAR.
 
Selain itu, topografi Kampung Cugenang berada di lerengan, dan akses menuju lokasi cuma bisa dilalui kendaraan roda dua
 
Dedi mengungkapkan bahwa proses evakuasi lima jenazah tersebut tidaklah mudah. Pasalnya, kata Dedi, medannya cukup sulit karena lokasinya di bawah dan dekat sungai.
 
"Pengangkatan jenazah dilakukan menggunakan tandu bambu oleh enam orang personil gabungan di TKP," katanya.
 
Menurut Dedi, kelima jenazah yang ditemukan hari ini Jumat 25 November 2022 tersebut langsung dibawa ke RSUD Sayang Cianjur untuk proses identifikasi.
 
"Kelima jenazah itu langsung dibawa ke RSUD Sayang untuk proses identifikasi," ujarnya.
 
Dedi menegaskan, bahwa Polri dan tim gabungan bakal terus melakukan pencarian dan evakuasi terhadap seluruh korban gempa bumi dan longsor yang masih hilang di sepanjang wilayah Cianjur Jawa Barat.
 
Mantan Kapolda Kalimantan Tengah itu menyebut bahwa pencarian dan evakuasi terhadap korban dilakukan sejak pagi hingga malam hari.
 
"Kami tidak akan berhenti sampai di sini, Polri dan tim gabungan bakal terus melakukan pencarian terhadap seluruh korban gempa bumi dan longsor di Cianjur," tuturnya.
 
Seperti diketahui, pengerahan K9 oleh Polri sudah dilakukan sejak awal pencarian. Pengerahan personel dilakukan dari Polri, TNI, dan Basarnas.
 
Daerah Cugenang merupakan wilayah terdampak paling parah usai longsor dan gempa Cianjur dan Sejumlah warga masih dikabarkan hilang di sana.
 
Berdasarkan data dari BNPB hingga hari Kamis (24/11/2022) sore, tercatat korban meninggal bertambah menjadi 272 orang. Jumlah tersebut bertambah seiring dengan tim SAR gabungan yang menemukan korban meninggal dunia atas nama Nining (64).
 
Dari 272 korban tersebut, 165 jenazah berhasil diidentifikasi. Sementara, 107 jenazah lainnya masih terus dicari identitasnya.

Sebelumnya Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian terhadap 39 orang yang tercatat masih hilang pada hari kelima, Jumat, pascagempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
 
Kepala Kantor SAR Bandung Jumaril mengatakan, pada hari kelima ini lokasi pencarian terbagi ke dalam tiga area, yakni area Warung Sate Sinta, area RW 1 Desa Cijedil, dan area Kampung Cidadas Desa Cijedil. Ketiga area itu berada di wilayah Kecamatan Cugenang.

Baca juga: SAR cari 151 orang yang dilaporkan hilang pascagempa Cianjur
 
"Setiap SRU (search and rescue unit) diharapkan bisa melaksanakan aksi pencarian dan pertolongan yang telah ditentukan," kata Jumaril selaku koordinator misi pencarian dan penyelamatan korban gempa Cianjur.
 
Untuk di area RW 1 Desa Cijedil, menurut dia, ada 472 personel yang dikerahkan dan empat personel life detector serta empat anjing pelacak. Kemudian di Kampung Cidadas, pihaknya mengerahkan 480 personel dan empat personel life detector serta dua anjing pelacak.
 
Sedangkan di Warung Sate Sinta, kata dia, pencarian terbagi ke dalam dua shift. Sebanyak 241 personel dan lima anjing pelacak dikerahkan pada shift pertama serta sebanyak 245 personel dan empat personel life detector pada shift kedua.
 
Selain giat evakuasi, menurut dia, pada hari kelima akan ada penyaluran dukungan logistik berupa terpal, paket keluarga, paket balita, beras, dan air mineral ke wilayah terisolir dampak gempa bumi Cianjur.
 
"Pada hari kelima ini ada 1.408 personel dari 192 instansi atau organisasi yang terlibat dalam upaya pencarian. Personel sebanyak itu terdiri atas personel tim SAR, petugas medis, dan petugas logistik," katanya.
 
Sejauh ini pihaknya telah berhasil mengevakuasi sebanyak 41 korban, yang 39 di antaranya meninggal dunia dan dua korban berhasil diselamatkan dalam keadaan hidup.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lima jenazah korban gempa tertimbun longsor berhasil dievakuasi

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022