Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat seiring aksi beli oleh investor asing.

IHSG ditutup menguat 26,39 poin atau 0,37 persen ke posisi 7.080,52. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,82 poin atau 0,58 persen ke posisi 1.004,32.

"Indeks saham di Asia sore ini mayoritas ditutup naik meskipun optimisme mengenai bank sentral AS The Federal Reserve akan memperlambat laju kenaikan suku bunga acuan dapat diimbangi oleh ketidakpastian mengenai pemberlakuan kembali kebijakan anti COVID di Tiongkok," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Kamis.

Semalam, rilis naskah pertemuan kebijakan Federal Reserve pada 1 – 2 November lalu memperlihatkan bahwa para pejabat tinggi The Fed sepakat waktu untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga akan segera tiba.

Investor menilai hal itu sebagai indikasi bahwa The Fed meyakini lonjakan inflasi akan mereda pada bulan-bulan mendatang seiring dengan melambatnya aktivitas ekonomi akibat biaya pinjaman yang semakin mahal.

Suku bunga acuan Federal Funds rate (FFR) saat ini berada di kisaran 3,75 -4 persen, naik dari 0,25 persen pada Maret.

Investor di pasar kontrak berjangka (futures) mempunyai ekspektasi FFR akan mencapai puncaknya di atas 5 persen pada Mei 2023 meskipun mereka berasumsi ada sebesar 76 persen kemungkinan FFR dinaikkan sebesar 50 basis poin menjadi di kisaran 4,25 -4,5 persen pada Desember nanti.

Dibuka menguat, IHSG terus bergerak di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman berada di teritori positif sampai penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor meningkat dimana sektor properti & real estat naik paling tinggi yaitu 1,97 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang konsumen primer masing-masing 0,83 persen dan 0,36 persen.

 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022