Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC) menugaskan dokter spesialis orthopedi untuk membantu penanganan korban gempa di Cianjur, Jawa Barat.

"Menko PMK mendapatkan laporan kebutuhan dokter spesialis bedah dan orthopedi yang masih sangat terbatas, atas laporan tersebut Menko PMK meminta jaringan Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah agar menerjunkan dokter spesialis bedah dan dokter orthopedi," ujar Wakil Sekretaris MDMC Muhammadiyah Mashuri Mashuda saat dikonfirmasi dari Jakarta, Kamis.

Mashuri mengatakan RSMA menugaskan dokter Meiky Fredianto yang berasal dari RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Yogyakarta. Dokter spesialis orthopedi itu akan berada di lokasi bencana hingga Sabtu (26/11).

Saat ini Meiky Fredianto sudah bergabung bersama dengan tenaga kesehatan Muhammadiyah lainnya di Pos Koordinasi (Poskor) Muhammadiyah, Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah di Bojongherang, Cianjur.

"Di Poskor itu pula MDMC telah mengumpulkan relawan tenaga Kesehatan yang sudah sampai di Cianjur. Koordinasi pemetaan respon tim kesehatan," ujarnya.

Selain dokter spesialis orthopedi yang sudah berada di Cianjur, kata dia, tim-tim kesehatan dari berbagai rumah sakit Muhammadiyah sudah datang menyusul.

Di antara tim kesehatan yang sudah bergabung sejak Senin malam, terdiri dari dokter dan perawat dari RSI Jakarta Pondok Kopi, RSI Jakarta Cempaka Putih, RSI Jakarta Sukapura, dan RS Muhammadiyah Bandung Selatan.

"Tim dokter dari Sumedang tim kesehatan Unisa Bandung, relawan dari Mahasiswa UMI Sukabumi, menyusul hari rabu RSUM Metro Lampung, RS PKU Wonosobo," ujar Mashuri.

Tidak hanya itu, guna mendukung penyediaan makanan baik bagi para penyintas maupun relawan yang bertugas, MDMC juga mengirimkan satu unit mobil dapur umum dari Yogyakarta beserta bahan logistik yang dibutuhkan.
Sebelumnya Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menerjunkan tim medis untuk membantu korban terdampak gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, Senin.

"MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan segera menuju ke lokasi untuk melakukan pengembangan, kegiatan dan respons. Sehingga kemudian semuanya berlangsung dengan seksama," ujar Ketua MDMC Budi Setiawan saat dihubungi dari Jakarta, Senin.

Gempa magnitudo 5,6 terjadi di Cianjur, Senin, pukul 13:21 WIB dengan kedalaman 10 km dan pusat gempa berada di darat, 10 km barat daya Kabupaten Cianjur.

Gempa ini terjadi sehari setelah dilaksanakan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Surakarta, Jawa Tengah 18-20 November 2022. Berdasarkan data BNPB hingga pukul 19.34 WIB, terdapat 62 korban meninggal dunia yang terdiri atas dewasa, lansia, dan anak-anak.

MDMC PP Muhammadiyah mengerahkan tim bantuan medis dari RS Muhammadiyah Bandung dan RSI Pondok Kopi, Jakarta Timur. Masing-masing rumah sakit terdiri atas lima personel, dengan rincian satu dokter, dua perawat, satu tenaga farmasi, dan satu logistik.

MDMC Jawa Barat mengerahkan personel untuk membantu relawan Muhammadiyah Kabupaten Cianjur. MDMC juga mendirikan Pos Koordinasi (Poskor) di Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Cianjur.

Selain poskor, Pos Pelayanan (Posyan) juga akan didirikan di Islamic Centre Muhammadiyah Jl. Cilengsar No. 10 Cipanas.

"Untuk mendukung pergerakan relawan Muhammadiyah dalam menjalankan respons tanggap darurat, MDMC dibantu oleh Lembaga Amal Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu), bergerak bersama dalam bingkai One Muhammadiyah One Response (OMOR)," kata dia.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Muhammadiyah tugaskan dokter spesialis orthopedi bantu gempa Cianjur

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022