Perhimpunan Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) memberangkatkan puluhan dokter untuk membantu penanganan awal korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

"Kami telah berkoordinasi dengan Ketua PABOI Jawa Barat Dicky Mulyadi untuk penanganan korban gempa Cianjur. Para dokter akan membantu melakukan pengidentifikasian pasien, pendataan kasus-kasus yang terjadi, alur dan mekanisme pendistribusian pasien lebih lanjut,” ujar Presiden PABOI Prof Dr dr Ismail HD SpOT (K), di Jakarta, Selasa.
 

Para dokter ortopedi tersebut sudah ditempatkan di sejumlah rumah sakit di antaranya Rumah Sakit (RS) Sayang, RS Bayangkara, dan RS Cimacan. PABOI juga sudah mengutus Yogi Prabowo sebagai koordinator Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) PABOI untuk terjun langsung ke daerah terdampak.

"Kami akan melakukan First Health Assessment dalam bidang ortopedi untuk penanganan awal korban bencana," kata dia.

Upaya tersebut untuk menghindari terjadinya penumpukan pasien pada satu rumah sakit, sehingga tidak terjadi keterlambatan penanganan pasien korban bencana.
 

"Pengurus Pusat PABOI bekerja sama dengan PABOI Jawa Barat akan mulai mendata kebutuhan logistik, pendataan rumah sakit terdekat dan layak dijadikan tempat rujukan untuk melakukan tindakan operasi pada kasus ortopedi," kata dia.

Pihaknya juga sudah menyiapkan dan mendata dokter bedah tulang untuk membantu melakukan pembedahan untuk korban bencana. PABOI akan terus berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), BNPB, Kementerian Kesehatan, Tentara Nasional Indonesia (TNI)-Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan instansi-instansi lain yang terkait di dalam pelayanan dan bantuan untuk korban bencana gempa Cianjur.
 

Sebelumnya, gempa bumi dengan magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11) pukul 13.21 WIB.


Sementara itu Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cianjur, Jawa Barat, mengerahkan seluruh anggota dokter untuk membantu menangani korban gempa bumi yang membutuhkan perawatan medis di wilayah setempat.

"Ada  200 tenaga medis dokter umum dan dokter spesialis anggota IDI Cianjur, mereka yang bertugas di wilayah Cianjur pun turun menangani korban gempa," kata Ketua IDI cabang Cianjur dr Ronny Hadyanto melalui pernyataan resmi IDI yang diterima di Jakarta, Senin sore.

Gempa bermagnitudo 5,6 berpusat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, hari ini menelan puluhan korban jiwa dan ratusan orang luka-luka. BNPB melaporkan data terkini jumlah korban gempa Cianjur berjumlah 46 orang meninggal dunia dan 700-an orang terluka.

Ronny mengatakan, IDI juga sudah berkoordinasi dengan unsur terkait, seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Pemerintah Kabupaten untuk menyiapkan rumah sakit darurat di Pendopo Kabupten Cianjur di Jalan Siti Zaenab.

Baca juga: TNI AL segera kirim tim kesehatan bantu korban gempa di Kabupaten Cianjur

Dikatakan Ronny, korban meninggal dunia terdiri atas dewasa, lansia, dan anak-anak. Korban sempat dibawa menuju RSUD Sayang Cianjur dan RSUD Cimacan.

"Korban meninggal akibat cedera di kaki dan kepala. Sementara itu korban yang luka secara total mencapai lebih dari 700 orang," katanya.

Ronny melaporkan, RSUD Sayang Cianjur hingga saat ini menampung lebih dari 200 korban luka akibat gempa bumi.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PABOI berangkatkan dokter ortopedi ke lokasi gempa Cianjur

Pewarta: Indriani

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022