Sejumlah warga yang menjadi korban bencana tanah longsor di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mendapatkan bantuan pangan dan vitamin untuk meringankan beban masyarakat selama mengungsi maupun yang masih tinggal di rumahnya.

"Upaya penanggulangan sudah dilakukan seperti mengevakuasi mobil yang terseret dari bawah dan juga bantuan logistik untuk warga," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Minggu.

Ia menuturkan BPBD Garut setelah mendapatkan informasi adanya kejadian longsor langsung menerjunkan petugas untuk menanggulanginya dan juga mengevakuasi sejumlah kendaraan roda dua dan empat yang terseret longsor.

Selain itu, lanjut dia, bantuan pokok seperti kebutuhan pangan juga sudah disalurkan untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana, begitu juga dari dinas terkait akan melakukan kajian tentang rencana bantuan perbaikan rumah.

"Bantuan logistik sudah disalurkan, begitu juga ada kajian dari Dinas Tarkim untuk masalah rumah, teknisnya bagaimana ada di dinas terkait," kata Satria.

Selain perhatian dari BPBD, ada juga bantuan dari PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Karaha yang menyalurkan bantuan 50 paket kebutuhan pangan maupun obat-obatan vitamin untuk menjaga kesehatan masyarakat.
Manager PGE Area Karaha, Catur Hendro mengatakan, bantuan paket kebutuhan dasar pangan dan kesehatan yang sudah diberikan merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap masyarakat korban bencana maupun kelompok rentan di sekitar lokasi bencana.

Ia menyampaikan, pihaknya setelah mendapatkan informasi adanya kejadian bencana alam itu langsung melakukan koordinasi dengan pemerintah desa maupun daerah setempat untuk menyiapkan bantuan yang dibutuhkan oleh korban bencana.

"Bantuan bukan kali ini saja, ini wujud komitmen kami menjaga sinergi warga, dan muspika," katanya.

Ia menyampaikan Desa Sukahurip merupakan ring satu wilayah operasional PGE Area Karaha yang selalu menjadi sasaran penyaluran bantuan berupa program CSR maupun sifatnya yang mendadak seperti kejadian bencana.

"Setelah kami koordinasi dengan pusat, selanjutnya kami meluncur ke TKP untuk menyalurkan langsung bantuan," kata Catur.
Anggota TNI meninjau kerusakan rumah warga yang rusak terdampak longsor di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (20/11/2022). (ANTARA/Feri Purnama)

Kepala Desa Sukahurip Asep Lukman menyampaikan terima kasih adanya perhatian memberikan bantuan untuk warga yang terdampak bencana alam.

Bantuan yang diberikan dari PGE, kata dia, selanjutnya akan disalurkan kepada masyarakat yang diharapkan bisa membantu meringankan beban hidup warga yang terdampak bencana alam.

"Tentunya adanya bantuan ini meringankan beban masyarakat, kami sangat berterima kasih," katanya.

Ia mengungkapkan kejadian bencana itu bermula saat hujan deras kemudian terjadi penyumbatan saluran air yang akhirnya menghancurkan material bangunan dan menyebabkan longsor.

Kejadian itu, kata dia, menyebabkan 10 rumah terdampak, kemudian sebagian warga harus mengungsi ke rumah saudara dan tetangga karena rumahnya rusak dan terancam bahaya longsor.

"Ada yang mengungsi ke rumah tetangga dan saudara, ada juga yang masih bisa ditempati," katanya.

Selain merusak bangunan rumah warga, kata dia, bencana tersebut menyeret dan merusak dua unit kendaraan roda empat dan tujuh kendaraan roda dua, ternak, dan area perkebunan.

Ia menyampaikan kejadian tersebut baru pertama kali yang disebabkan adanya penyumbatan saluran air, dan kondisi bangunan rumah berada di sekitar tanah tebing.

"Di daerah itu baru pertama, karena ada penyumbatan saluran air, sekarang sudah dibersihkan," katanya.

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022