Antarajawabarat.com,21/1- Pemkab Cianjur, Jabar, segera menyiapkan anggaran Rp11 miliar berasal dari pemerintah pusat dan kabupaten untuk menangani bencana alam yang terjadi di berbagai wilayah tersebut.
Sekretaris Daerah Cianjur, Bachrudin Ali, Senin, mengatakan, Pemkab Cianjur belum bisa memastikan nilai kerugian secara riil.
Namun dari hasil pendataan sementara di lapangan, jumlah kerugian bencana alam ditaksir mencapai belasan miliar rupiah.
"Pemkab Cianjur, telah mendapat bantuan dana dari pemerintah pusat sebesar Rp6 miliar. Sementara dari APBD kabupaten, dialokasikan sebesar Rp5 miliar, belum termasuk bantuan dari pemerintah provinsi," ucapnya.
Dia menuturkan, bencana alam sulit diprediksi kapan terjadinya, namun melihat kondisi saat ini, upaya antisipasi pra dan pascabencana sesuai perundang-undangan sedang dirancang penanganan dalam jangka panjang.
Bahkan pihaknya tambah dia, telah membahas mengenai penanganan bencana alam jangka panjang tersebut. Dimana kedepannya semua akan berada di bawah koordinasi IOM (International Organization for Migration).
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Cianjur, Ruddi Syahdiar Hidajath, mengharapkan, Pemkab Cianjur, segera mengambil langkah perbaikan atau normalisasi infrastruktur yang rusak akibat bencana alam.
Sedangkan dalam waktu dekat, pihaknya akan segera menggelar rapat kerja dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk membahas upaya penanganan pascabencana alam di kawasan Cianjur utara.
"Pemkab Cianjur harus segera mengeluarkan status siaga bencana alam melihat kondisi saat ini. Penetapan status ini penting agar setiap organisasi perangkat daerah (OPD) yang berkaitan dengan bencana alam, mengurusi kaitan logsitik," katanya.
Dia mengharapkan Pemkab Cianjur bisa segera mencairkan dana tanggap darurat karena kondisi saat ini, perlu dilakukan perbaikan infrastruktur seperti jalan amblas dan jembatan yang ambruk.
"Dana darurat bencana alam itu selalu dialokasikan setiap tahun. Sekarang tinggal kejelasan kapan dana itu bisa segera disalurkan," tandasnya.***4***
Fikri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
Sekretaris Daerah Cianjur, Bachrudin Ali, Senin, mengatakan, Pemkab Cianjur belum bisa memastikan nilai kerugian secara riil.
Namun dari hasil pendataan sementara di lapangan, jumlah kerugian bencana alam ditaksir mencapai belasan miliar rupiah.
"Pemkab Cianjur, telah mendapat bantuan dana dari pemerintah pusat sebesar Rp6 miliar. Sementara dari APBD kabupaten, dialokasikan sebesar Rp5 miliar, belum termasuk bantuan dari pemerintah provinsi," ucapnya.
Dia menuturkan, bencana alam sulit diprediksi kapan terjadinya, namun melihat kondisi saat ini, upaya antisipasi pra dan pascabencana sesuai perundang-undangan sedang dirancang penanganan dalam jangka panjang.
Bahkan pihaknya tambah dia, telah membahas mengenai penanganan bencana alam jangka panjang tersebut. Dimana kedepannya semua akan berada di bawah koordinasi IOM (International Organization for Migration).
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Cianjur, Ruddi Syahdiar Hidajath, mengharapkan, Pemkab Cianjur, segera mengambil langkah perbaikan atau normalisasi infrastruktur yang rusak akibat bencana alam.
Sedangkan dalam waktu dekat, pihaknya akan segera menggelar rapat kerja dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk membahas upaya penanganan pascabencana alam di kawasan Cianjur utara.
"Pemkab Cianjur harus segera mengeluarkan status siaga bencana alam melihat kondisi saat ini. Penetapan status ini penting agar setiap organisasi perangkat daerah (OPD) yang berkaitan dengan bencana alam, mengurusi kaitan logsitik," katanya.
Dia mengharapkan Pemkab Cianjur bisa segera mencairkan dana tanggap darurat karena kondisi saat ini, perlu dilakukan perbaikan infrastruktur seperti jalan amblas dan jembatan yang ambruk.
"Dana darurat bencana alam itu selalu dialokasikan setiap tahun. Sekarang tinggal kejelasan kapan dana itu bisa segera disalurkan," tandasnya.***4***
Fikri
Editor : Irawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013