Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memasifkan program septik tank komunal di pemukiman-pemukiman padat guna mempercepat Open Defecation Free (ODF) mencapai 100 persen atau menekan angka buang air besar sembarangan (BABS).
Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan septik tank komunal itu menjadi solusi kebersihan bagi masyarakat di pemukiman padat. Karena, kata dia, masyarakat mengeluhkan lahan sempit jika harus dibangun septik tank, sehingga pembuangan kotoran langsung ke aliran sungai.
"Kita dorong septik tank komunal untuk diadakan di tempat-tempat padat penduduk. Dan itu sudah cukup banyak titik komunal yang kita bangun," kata Yana di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Di samping itu, menurutnya saat ini masih banyak masyarakat yang mengira jika pembangunan septik tank komunal membuat lahan di atasnya tak bisa digunakan. Padahal, kata dia, lahan di atas septik tank komunal masih bisa digunakan beraktivitas.
"Sehingga meski dengan keterbatasan lahan, kita masih bisa terus bangun septik tank komunal di kawasan padat penduduk," kata dia.
Dia menjelaskan, septik tank komunal merupakan septik tank yang digunakan oleh beberapa hunian dalam satu lingkungan. Model itu menurutnya cocok digunakan untuk di lingkungan pemukiman warga dengan jarak berdekatan.
Di samping itu, menurutnya upaya lain yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat dengan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Termasuk, kata dia, penataan bantaran sungai seperti yang sedang digencarkan Pemkot Bandung. Menurutnya hal itu salah satu upaya mendorong dan mencegah masyarakat sekitar agar tidak buang air ke sungai.
"Perlu ada kolaborasi dari seluruh sektor terkait. BKKBN perlu kita dorong juga, komunitas, teman-teman kewilayahan, dan tentunya masyarakat juga," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022