Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu di Provinsi Jawa Barat mendata rumah warga yang terdampak banjir rob di tiga desa di wilayah Kecamatan Kandanghaur.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu Dadang Oce Iskandar di Indramayu, Senin, mengatakan bahwa banjir rob melanda permukiman warga di Desa Eretan Kulon, Eretan Wetan, dan Kertawinangun di Kecamatan Kandanghaur.
Baca juga: Dinkes Indramayu siagakan faskes rujukan tangani pasien gangguan ginjal akut
Oce mengatakan bahwa biasanya banjir rob hanya menggenangi jalan di desa-desa tersebut, tetapi kali ini air sampai masuk ke dalam rumah.
"Sebenarnya rob terjadi setiap hari, tapi ini cukup tinggi," katanya, menambahkan, kali ini luapan air sungai setelah hujan memperparah banjir rob di ketiga desa tersebut.
Warga Desa Eretan Kulon, Eriah, mengatakan bahwa banjir rob membuat rumahnya tergenang setinggi 40 sampai 60 cm sehingga aktivitasnya terganggu.
Menurut dia, banjir rob terjadi dua kali, pada pagi dan sore hari.
"Aktivitas sangat terganggu, meskipun sudah biasa tapi ketika tinggi, kami tidak bisa apa-apa. Rumah juga sudah ditinggikan, tapi masih tenggelam juga," katanya.
Baca juga: Dinkes Indramayu upayakan ketersediaan vaksin COVID-19 yang saat ini kosong
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu Dadang Oce Iskandar di Indramayu, Senin, mengatakan bahwa banjir rob melanda permukiman warga di Desa Eretan Kulon, Eretan Wetan, dan Kertawinangun di Kecamatan Kandanghaur.
Baca juga: Dinkes Indramayu siagakan faskes rujukan tangani pasien gangguan ginjal akut
Oce mengatakan bahwa biasanya banjir rob hanya menggenangi jalan di desa-desa tersebut, tetapi kali ini air sampai masuk ke dalam rumah.
"Sebenarnya rob terjadi setiap hari, tapi ini cukup tinggi," katanya, menambahkan, kali ini luapan air sungai setelah hujan memperparah banjir rob di ketiga desa tersebut.
Warga Desa Eretan Kulon, Eriah, mengatakan bahwa banjir rob membuat rumahnya tergenang setinggi 40 sampai 60 cm sehingga aktivitasnya terganggu.
Menurut dia, banjir rob terjadi dua kali, pada pagi dan sore hari.
"Aktivitas sangat terganggu, meskipun sudah biasa tapi ketika tinggi, kami tidak bisa apa-apa. Rumah juga sudah ditinggikan, tapi masih tenggelam juga," katanya.
Baca juga: Dinkes Indramayu upayakan ketersediaan vaksin COVID-19 yang saat ini kosong
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022