Wakil Bupati Garut Helmi Budiman meminta masyarakat untuk segera melapor ke pemerintah setempat jika ada orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) dipasung, untuk selanjutnya petugas khusus dari Pemkab Garut, Jawa Barat akan menangani dan mengobatinya di rumah sakit khusus.

"Tidak ada (dipasung), kalau ada yang dipasung nanti laporkan, kami akan turun langsung ke lapangan, karena kita yang dipasung itu harus nol ya, karena sama saja, penyakit jiwa juga sama penyakit," kata Helmi Budiman saat kegiatan evakuasi ODGJ untuk mendapatkan penanganan medis di Klinik Atma, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Kamis.

Ia mengatakan penanganan ODGJ tidak harus dipasung, tetapi ditangani secara benar dengan melakukan perawatan medis di rumah sakit jiwa.

Salah satunya yang telah dilakukan Pemkab Garut, kata dia, membawa 28 ODGJ dari sejumlah daerah untuk dirawat di Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi di Bogor.

Pemkab Garut, kata Helmi, membangun Klinik Atma yang dikhususkan untuk penanganan pasien ODGJ.

"Jadi sebenarnya ini adalah klinik terbesar sebenarnya di Indonesia, dan perjalanannya panjang, perjalanan panjang dari mulai saya ketika di DPRD waktu itu Puskesmas Kersamanah dan Cibatu mendapatkan predikat paling banyak penyakit jiwa, padahal paling banyak menemukan (ODGJ)," katanya.

Ia menyampaikan Dinas Kesehatan Garut telah menemukan 2.700 pasien ODGJ, dan semuanya tidak dalam keadaan dipasung.
"Ini (ODGJ) tidak ada yang dipasung, makanya saya tanya ada yang dipasung, enggak," katanya.

Perwakilan Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi Bogor Iyep Yudiana menyampaikan terima kasih kepada semua pihak lintas sektor di Kabupaten Garut yang sudah mendukung pelayanan kesehatan bagi ODGJ.

Menurut dia, keberadaan Klinik Atma di Kecamatan Karangpawitan merupakan bentuk kemajuan pelayanan kesehatan jiwa di Garut yang khusus untuk penanganan pasien ODGJ.

"Di Garut sudah berdiri Klinik Atma Karangpawitan yang sebetulnya kalau kami berkunjung di 24 kota kabupaten di Jabar, memang belum ada klinik khusus untuk penanganan jiwa, masih nginduk, ya, mungkin di puskesmas, dirawat jalan di RSUD gitu, ya," kata Iyep.*

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022