Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengembangkan sekaligus semakin meningkatkan daya tawar kualitas "Kampung Inggris" di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri sebagai lokasi edu wisata.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Rabu di Kediri mengemukakan pemerintah telah membuat beragam program mengembangkan Kampung Inggris, Pare.

Selain infrastruktur, kata dia, juga ada penataan termasuk kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia (SDM).

"Komitmen kami terhadap pembangunan Kampung Inggris 100 persen. Dengan penataan Kampung Inggris ini yang harus dilakukan oleh pemkab adanya standarisasi kurikulum. Itu harus ada," katanya.

Mas Dhito, sapaan akrabnya mencontohkan adanya tingkatan, baik beginner, advance untuk mengukur kemampuan Bahasa Inggris, termasuk untuk tes Bahasa Inggris baik TOEFL, Graduate Management Admission (GMAT), atau yang lain.

Standarisasi ini, kata dia, tidak hanya terbatas pada Bahasa Inggris karena dalam perkembangannya juga tumbuh bimbingan bahasa asing lain.

"Tapi tetap nama identik Kampung Inggris tidak boleh dihilangkan karena ini sudah menjadi ikon dan banyak daerah yang ingin mencontoh, bahkan sudah membuat," kata dia.
Ia menambahkan Kampung Inggris Pare dinilai memiliki kelebihan karena menjadi satu-satunya daerah yang masyarakatnya sadar Bahasa Inggris penting dan menjadi bahasa global. Lembaga bahasa yang ada di Kampung Inggris Pare juga tumbuh secara organik hingga seperti sekarang.

Aturan terkait keberadaan lembaga kursus bahasa, katanya, untuk mencegah munculnya kursus musiman sebagaimana pernah dikeluhkan FKB, juga sudah ditindaklanjuti.

Penataan Kampung Inggris Pare juga dilakukan melalui program Kotaku dari Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Kediri dengan anggaran puluhan miliar. Dengan dana tersebut, diharapkan bisa semakin mengembangkan Kampung Inggris, Pare, yang juga menjadi ikon Kabupaten Kediri.

Sementara itu, Perwakilan Forum Kampung Inggris (FKB) Kabupaten Kediri Agus Tri Winarso mengatakan dalam pemberdayaan SDM, FKB akan menjalankan program pelatihan Bahasa Inggris yang diberi nama "Kampung Inggris Mengajar".

Ia mengatakan, program ini berbeda dengan pelatihan bertajuk "Pecel Baris" pada Mei 2022 yang menyasar sebagian masyarakat khususnya PKL. Program Kampung Inggris Mengajar ini menyasar masyarakat Desa Tulungrejo, dan Desa Pelem dengan target 1.000 peserta didik.
"Maksud dan tujuan kami masih sama yakni me-rebranding Kampung Inggris," katanya.

Ia mengatakan, selama ini ekspektasi yang diterima orang ketika datang ke Kampung Inggris membayangkan membeli sabun memakai Bahasa Inggris. Padahal, kenyataan di lapangan hal itu belum sepenuhnya terjadi.

"Program Kampung Inggris Mengajar ini menjawab keluh kesah calon siswa kami (mengenai ekspetasi itu)," tambahnya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Daya tawar edu wisata "Kampung Inggris" di Pare-Kediri ditingkatkan

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022