Seribuan santri dari berbagai pondok pesantren menyelenggarakan aksi turun ke jalan untuk bersih-bersih sampah di wilayah perkotaan Kabupaten Garut, Jawa Barat dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2022, Sabtu.
Gerakan santri bersihkan sampah di perkotaan Garut itu dilepas oleh Wakil Bupati Garut Helmi Budiman usai menggelar upacara peringatan Hari Santri Nasional di Alun-alun Garut.
Ketua Forum Pondok Pesantren Kabupaten Garut KH Aceng Nurjaman mengatakan, aksi bersih-bersih sampah itu sebagai kepedulian santri terhadap kebersihan lingkungan, sekaligus menerapkan perintah yang diajarkan Rasulullah Muhammad SAW bahwa kebersihan merupakan sebagian dari iman.
Ia berharap adanya gerakan kepedulian terhadap lingkungan bisa meningkatkan kesadaran semua elemen masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan sehingga bisa terhindar dari bencana alam.
"Bencana alam yang banyak terjadi, tidak lepas dari kurangnya kesadaran kita akan budaya menjaga kebersihan," kata Aceng.
Ia menyampaikan terima kasih adanya dukungan dari pemerintah dalam penyelenggaraan memperingati Hari Santri Nasional di Garut.
Selain bersih-bersih, kata dia, santri juga melakukan kegiatan ziarah ke makam para wali dan tokoh penyebar agama Islam di Kabupaten Garut sebagai penghormatan telah menyebarkan ajaran Islam.
"Tanpa mereka, tidak akan ada pondok pesantren dan santri, ini sebuah penghormatan kepada para wali dan penyebar agama Islam di Garut," kata Aceng.
Peringatan Hari Santri Nasional di Garut tidak hanya diisi dengan kegiatan bersih-bersih, ada juga kegiatan lainnya yakni berbagi seribu bungkus nasi secara gratis bagi santri di Garut oleh organisasi kemanusiaan Pelita Intan Muda.
Pembina Pelita Intan Muda, Cecep M Ginanjar mengatakan, ada seribu paket atau bungkus nasi untuk makan santri dalam rangka mendukung kegiatan peringatan Hari Santri Nasional di Garut.
Ia mengatakan bantuan makanan gratis itu sebagai wujud perhatian kepada santri yang tidak sempat makan atau masak secara mandiri di pondok pesantren karena adanya kegiatan upacara Hari Santri Nasional di Garut.
"Biasanya kan lupa sarapan, karena harus pagi-pagi berangkat ke Alun-alun lalu lupa masak dulu di pesantrennya," kata Cecep.
Dalam acara tersebut, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Santri Nasional tingkat Kabupaten Garut.
Ia menyampaikan peringatan Hari Santri di Kabupaten Garut tidak hanya digelar di satu titik yakni di Alun-alun Garut, melainkan dilaksanakan juga di tiap kecamatan di Kabupaten Garut.
"Kita seluruh, bukan hanya santri tadi, tapi dimotori oleh santri bagaimana menjadi insan yang berdaya, untuk apa? Untuk Indonesia yang bermartabat kemanusiaan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Gerakan santri bersihkan sampah di perkotaan Garut itu dilepas oleh Wakil Bupati Garut Helmi Budiman usai menggelar upacara peringatan Hari Santri Nasional di Alun-alun Garut.
Ketua Forum Pondok Pesantren Kabupaten Garut KH Aceng Nurjaman mengatakan, aksi bersih-bersih sampah itu sebagai kepedulian santri terhadap kebersihan lingkungan, sekaligus menerapkan perintah yang diajarkan Rasulullah Muhammad SAW bahwa kebersihan merupakan sebagian dari iman.
Ia berharap adanya gerakan kepedulian terhadap lingkungan bisa meningkatkan kesadaran semua elemen masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan sehingga bisa terhindar dari bencana alam.
"Bencana alam yang banyak terjadi, tidak lepas dari kurangnya kesadaran kita akan budaya menjaga kebersihan," kata Aceng.
Ia menyampaikan terima kasih adanya dukungan dari pemerintah dalam penyelenggaraan memperingati Hari Santri Nasional di Garut.
Selain bersih-bersih, kata dia, santri juga melakukan kegiatan ziarah ke makam para wali dan tokoh penyebar agama Islam di Kabupaten Garut sebagai penghormatan telah menyebarkan ajaran Islam.
"Tanpa mereka, tidak akan ada pondok pesantren dan santri, ini sebuah penghormatan kepada para wali dan penyebar agama Islam di Garut," kata Aceng.
Peringatan Hari Santri Nasional di Garut tidak hanya diisi dengan kegiatan bersih-bersih, ada juga kegiatan lainnya yakni berbagi seribu bungkus nasi secara gratis bagi santri di Garut oleh organisasi kemanusiaan Pelita Intan Muda.
Pembina Pelita Intan Muda, Cecep M Ginanjar mengatakan, ada seribu paket atau bungkus nasi untuk makan santri dalam rangka mendukung kegiatan peringatan Hari Santri Nasional di Garut.
Ia mengatakan bantuan makanan gratis itu sebagai wujud perhatian kepada santri yang tidak sempat makan atau masak secara mandiri di pondok pesantren karena adanya kegiatan upacara Hari Santri Nasional di Garut.
"Biasanya kan lupa sarapan, karena harus pagi-pagi berangkat ke Alun-alun lalu lupa masak dulu di pesantrennya," kata Cecep.
Dalam acara tersebut, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Santri Nasional tingkat Kabupaten Garut.
Ia menyampaikan peringatan Hari Santri di Kabupaten Garut tidak hanya digelar di satu titik yakni di Alun-alun Garut, melainkan dilaksanakan juga di tiap kecamatan di Kabupaten Garut.
"Kita seluruh, bukan hanya santri tadi, tapi dimotori oleh santri bagaimana menjadi insan yang berdaya, untuk apa? Untuk Indonesia yang bermartabat kemanusiaan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022