Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DiskopUKM) Kota Bandung memastikan mendampingi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang telah menerima bantuan langsung tunai (BLT) dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM)

Kepala DiskopUKM Kota Bandung Atet Dedi Handiman mengatakan pendampingan itu diberikan agar para pelaku UMKM atau pedagang kaki lima (PKL) bisa meningkatkan kapasitas bisnisnya.

Baca juga: Disnaker Kota Bandung targetkan angka pengangguran turun lewat 4.000 loker

"Mulai dari bagaimana meningkatkan kualitas produk, kapasitas produk, bagaimana mengatur administrasi pembukuan sederhana, kemudian bagaimana mereka terutama dalam hal mengakses perizinan," kata Atet di Bandung, Jawa Barat, Jumat.

Menurutnya ada sekitar 40 petugas pendamping yang diterjunkan oleh dinasnya. Dari 40 petugas itu, 18 di antaranya mendampingi para pelaku PKL, kemudian 22 petugas mendampingi pelaku usaha mikro.

Yang paling utama, kata dia, para pelaku usaha itu didorong untuk memiliki izin terkait usahanya. Karena beragam perizinan yang diperlukan itu memiliki banyak manfaat demi mengembangkan bisnis.
Di samping itu, menurutnya petugas pendamping juga mendorong para pelaku usaha untuk masuk ke dunia bisnis secara daring. Sehingga menurutnya para pelaku usaha itu bisa memperluas upaya pemasaran.

Adapun sejauh ini menurutnya BLT BBM sudah tersalurkan kepada 924 pelaku UMKM. Para pelaku UMKM itu, kata dia, menerima bantuan sebesar Rp450 ribu untuk menambal kebutuhan produksi selama tiga bulan.

Baca juga: Kota Bandung terapkan aplikasi e-Penting percepat turunkan angka stunting

"Itu dialokasikan untuk keperluan bulan Oktober, November, Desember, kami penyerahannya Ro150 ribu itu untuk tiga bulan, tapi penyerahannya langsung Ro450 ribu," kata dia.

Dia pun mengingatkan kepada pelaku UMKM yang sudah menerima bantuan itu untuk menggunakan BLT tersebut sebagai modal tambahan khusus mengantisipasi kenaikan harga. Dia pun tak menampik kenaikan harga BBM itu berdampak ke kenaikan harga kebutuhan pokok.

"Jadi mereka walaupun terdampak, bisa antisipasi, kalau inflasi itu naik sekian, tapi kan sudah diberi bantuan, biaya ongkos naik, kan sudah tersubsidi oleh bantuan tadi," katanya.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022