BPBD Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menurunkan petugas dan dua unit pompa penyedot air sebagai upaya cepat untuk membuka kembali jalan nasional penghubung antar kabupaten di Kecamatan Sindangbarang yang terendam banjir setinggi paha orang dewasa sehingga sulit dilalui kendaraan.

Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Rudi Wibowo saat dihubungi Jumat, mengatakan sejak satu pekan terakhir pihaknya sudah menyiagakan puluhan Relawan Tangguh Bencana (Retana) di sepanjang jalur utama penghubung antar kecamatan di wilayah selatan Kabupaten Cianjur termasuk di Kecamatan Sindangbarang.

"Curah hujan yang cukup tinggi dengan intensitas lebih dari dua jam melanda sebagian besar wilayah Cianjur sehingga rentan terjadi bencana alam. Tercatat banjir menutup jalan nasional penghubung antar kabupaten di Kecamatan Sindangbarang setinggi paha orang dewasa, Jumat petang," katanya.

Pihaknya sudah menugaskan Retana di wilayah tersebut untuk melakukan pendataan dan penanganan cepat termasuk mengungsikan warga ketika banjir semakin tinggi dan merendam perkampungan warga di wilayah Sindangbarang, termasuk melakukan penanganan sementara sambil menunggu petugas.

Sekitar 15 orang petugas dari kantor BPBD Cianjur, sudah diberangkatkan menuju lokasi dengan membawa bantuan dan alat pompa untuk menyedot air yang menutup landasan jalan nasional sepanjang 200 meter akibat meluapnya Sungai Citoe dan Cicalung, sehingga jalur utama dapat kembali dilalui.

"Retana berkoordinasi dengan aparat setempat untuk melakukan penanganan bersama banjir yang menyebabkan arus lalulintas terhambat sementara. Informasi terakhir banjir juga merendam dua desa di Kecamatan Sindangbarang, namun kami masih menunggu datanya," kata Rudi.
Camat Sindangbarang, Indra Sunggara, mengatakan hujan deras dengan intensitas tinggi membuat jalan nasional penghubung wilayah selatan Jawa Barat, terendam banjir akibat meluapnya Sungai Citoe dan Cicalung, dampaknya arus lalulintas terputus sementara.

Banjir akibat luapan air sungai itu, juga merendam dua desa, Saganten dan Desa Sirnagalih, ketinggian air mencapai setengah meter atau paha orang dewasa. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun sebagian kecil warga mengungsi untuk sementara.

"Kami masih melakukan pendataan berapa jumlah total rumah yang terendam dan berapa kepala keluarga yang mengungsi sementara. Biasanya air cepat kembali surut karena kedua wilayah terletak di pinggir sungai," katanya.


 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022