Pemkab Cianjur, Jawa Barat, memprioritaskan pembangunan jembatan yang menjadi akses pendidikan di wilayah selatan Cianjur dari biaya tidak terduga untuk percepatan pelaksanaan pembangunan di akhir tahun anggaran 2022.
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Rabu, mengatakan banyaknya jembatan yang dilaporkan rusak dan putus dari wilayah utara hingga selatan Cianjur akibat cuaca ekstrem telah dilakukan pendataan oleh dinas terkait, termasuk yang terbaru di Kecamatan Agrabinta.
"Tahun ini sudah disiapkan anggaran dari APBD 2022 sekitar Rp22 miliar untuk pembangunan dan perbaikan jembatan yang rusak dan putus akibat bencana alam. Untuk akhir tahun kita juga anggarkan perbaikan untuk jembatan putus yang jadi akses utama bagi anak sekolah dan aktivitas ekonomi," katanya.
Ia memaparkan anggaran yang akan digunakan berasal dari biaya tidak terduga dengan pelaksanaan pembangunan di akhir Oktober, sehingga aktivitas warga terutama anak sekolah dapat pergi dan pulang sekolah dengan aman dan nyaman tanpa harus melintas sungai berarus deras.
"Kami sudah instruksikan ke dinas terkait skala prioritas pembangunan jembatan yang banyak dilalui untuk aktivitas anak sekolah dan warga," katanya.
Sebelumnya, seratusan siswa SD, MTs, dan SMA di Desa Neglasari, Kecamatan Agrabinta, terpaksa menyeberangi sungai untuk sampai ke sekolah karena jembatan gantung yang membelah sungai putus akibat terbawa arus sungai yang deras sejak beberapa bulan yang lalu.
"Selama ini jembatan gantung penghubung antar desa yang putus menjadi akses utama warga terutama anak sekolah untuk beraktivitas pergi dan pulang sekolah termasuk akses warga untuk membawa hasil bumi setiap harinya," kata Kepala Deasa Neglarasi Nasihin.
Sejak jembatan putus seratusan lebih anak sekolah terpaksa menyeberang sungai untuk sampai ke sekolah setiap harinya, tetapi tidak jarang mereka harus meliburkan diri karena arus sungai deras dan tinggi sehingga berbahaya untuk dilewati.
"Kami berharap pembangunan jembatan permanen agar dapat dilalui kendaraan, atau perbaikan jembatan gantung agar warga terutama anak sekolah tidak menantang maut saat beraktivitas terutama saat berangkat dan pulang sekolah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Rabu, mengatakan banyaknya jembatan yang dilaporkan rusak dan putus dari wilayah utara hingga selatan Cianjur akibat cuaca ekstrem telah dilakukan pendataan oleh dinas terkait, termasuk yang terbaru di Kecamatan Agrabinta.
"Tahun ini sudah disiapkan anggaran dari APBD 2022 sekitar Rp22 miliar untuk pembangunan dan perbaikan jembatan yang rusak dan putus akibat bencana alam. Untuk akhir tahun kita juga anggarkan perbaikan untuk jembatan putus yang jadi akses utama bagi anak sekolah dan aktivitas ekonomi," katanya.
Ia memaparkan anggaran yang akan digunakan berasal dari biaya tidak terduga dengan pelaksanaan pembangunan di akhir Oktober, sehingga aktivitas warga terutama anak sekolah dapat pergi dan pulang sekolah dengan aman dan nyaman tanpa harus melintas sungai berarus deras.
"Kami sudah instruksikan ke dinas terkait skala prioritas pembangunan jembatan yang banyak dilalui untuk aktivitas anak sekolah dan warga," katanya.
Sebelumnya, seratusan siswa SD, MTs, dan SMA di Desa Neglasari, Kecamatan Agrabinta, terpaksa menyeberangi sungai untuk sampai ke sekolah karena jembatan gantung yang membelah sungai putus akibat terbawa arus sungai yang deras sejak beberapa bulan yang lalu.
"Selama ini jembatan gantung penghubung antar desa yang putus menjadi akses utama warga terutama anak sekolah untuk beraktivitas pergi dan pulang sekolah termasuk akses warga untuk membawa hasil bumi setiap harinya," kata Kepala Deasa Neglarasi Nasihin.
Sejak jembatan putus seratusan lebih anak sekolah terpaksa menyeberang sungai untuk sampai ke sekolah setiap harinya, tetapi tidak jarang mereka harus meliburkan diri karena arus sungai deras dan tinggi sehingga berbahaya untuk dilewati.
"Kami berharap pembangunan jembatan permanen agar dapat dilalui kendaraan, atau perbaikan jembatan gantung agar warga terutama anak sekolah tidak menantang maut saat beraktivitas terutama saat berangkat dan pulang sekolah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022