Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil mengatakan tumbuh kembang seorang anak ternyata harus juga didukung oleh peranan sosok ayah kandung.
"Selain oleh ibunya, tumbuh kembang anak itu harus didukung juga oleh ayahnya. Maka saya dukung Kang Emil (Ridwan Kamil), ketika dia bilang saya mau nganter Arkana untuk imunisasi," kata Atalia Praratya Kamil, di Gedung Sate Bandung, Rabu.
Baca juga: PKK Provinsi Jawa Barat deklarasi antikekerasan seksual di perguruan tinggi
Ditemui saat menjadi pembicara pada acara Gen Aktif 2022 dengan tema "BenihBaik Dukung Generasi Muda Jawa Barat Menjadi Generasi Sehat dan Kreatif", Atalia mengatakan sesibuk apa pun seorang ayah, perannya untuk anak harus dipastikan ada.
"Sesibuk-sibuknya seorang ayah, dia itu harus ada untuk anaknya. Karena kasus-kasus (anak) yang ada di Jabar mereka (anak) yang masuk ke lapas, itu ternyata kurang perhatian dari peran ayahnya," kata dia.
Oleh karena itu, Atalia mengapresiasi inisiatif Gen Aktif ini sekaligus mendorong partisipasi para orang tua di Jawa Barat untuk turut mendukung dan mengambil manfaat dari program ini.
Baca juga: PKK Jabar gencarkan Pelita Hati untuk cegah hepatitis
"Keluarga, khususnya orang tua, perlu menjadi contoh baik dalam menciptakan lingkungan pertumbuhan yang positif untuk membangun karakter, kreativitas, dan prestasi para remaja," kata dia.
Khususnya di Jawa Barat, di mana anak mudanya terkenal sebagai anak muda yang kreatif, diperlukan juga orang tua zaman now yang kreatif serta terus mau belajar, sehingga pendekatan yang dilakukan terhadap anak pun bisa tetap relevan dan sesuai perkembangan zaman, apalagi di era digital saat ini.
Baca juga: Pemprov Jabar kerahkan 1,4 juta kader PKK tangani tengkes
"Diperlukan keterbukaan dan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak untuk membangun kepercayaan antara orang tua dan remaja," kata dia.
CEO & Founder BenihBaik Andy F Noya menambahkan pelukan seorang ayah ke anaknya terdampak positif bagi tumbuh kembang anak, yakni bisa menjadikan anak mandiri.
"Ternyata, ada riset yang menyatakan bahwa pelukan seorang ayah ke anaknya bisa membuat si anak itu mandiri. Hal tersebut saya lakukan, walaupun ketika anak-anak saya sudah tinggi besar (dewasa)," kata Andy F Noya.
Baca juga: TP PKK Jabar bentuk satgas khusus cegah KDRT, ini tujuannya
Dia melihat antusiasme ratusan siswa SMP dan SMA serta guru dan orang tua di DKI Jakarta dan DI Yogyakarta dalam gerakan Gen Aktif, BenihBaik.com memilih Provinsi Jawa Barat sebagai puncak program Gen Aktif.
"Kami berterima kasih atas dukungan dari Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Barat dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar) dalam menjangkau para siswa SMP dan SMA serta guru dan orang tua di sini, agar bisa mendapatkan manfaat dari program ini secara maksimal, khususnya dalam mengedukasi dan menginspirasi remaja untuk membangun gaya hidup sehat dan kreatif, sebagai generasi penerus bangsa," kata dia.
Baca juga: Ketua PKK Jabar: Orang tua jangan takut atau ragu masukkan anak ke SMK
Setelah sukses menjangkau ratusan siswa-siswi SMP SMA beserta orang tua dan guru di DKI Jakarta dan DI Yogyakarta, BenihBaik.com melanjutkan perjalanan rangkaian gerakan Gen Aktif (Generasi Sehat dan Kreatif) bagi para remaja di Jawa Barat.
Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi ketiga sekaligus puncak dari rangkaian gerakan Gen Aktif di tahun ini.
Lebih dari 760 warga Jawa Barat menerima program dan pelatihan Gen Aktif, tepatnya 374 siswa siswi dari 8 SMP dan SMA, 123 guru, dan 270 orang tua.
Baca juga: 1,5 juta kader PKK Jabar dikerahkan cegah balita "stunting"
Jawa Barat terkenal sebagai provinsi yang melahirkan banyak inovasi berkat anak mudanya yang kreatif.
Hadirnya gerakan Gen Aktif di provinsi ini diharapkan dapat memfasilitasi dan mendorong remaja agar tumbuh menjadi individu yang sehat dan terhindar dari hal-hal negatif, salah satunya merokok di bawah umur.
Upaya ini dilakukan dengan memberikan ruang positif bagi remaja untuk mengekspresikan diri dan kreativitas mereka serta membangun karakter dan rasa percaya diri.
Baca juga: PKK Jabar: Penanganan pandemi jangan lupakan soal gizi dan "stunting"
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Selain oleh ibunya, tumbuh kembang anak itu harus didukung juga oleh ayahnya. Maka saya dukung Kang Emil (Ridwan Kamil), ketika dia bilang saya mau nganter Arkana untuk imunisasi," kata Atalia Praratya Kamil, di Gedung Sate Bandung, Rabu.
Baca juga: PKK Provinsi Jawa Barat deklarasi antikekerasan seksual di perguruan tinggi
Ditemui saat menjadi pembicara pada acara Gen Aktif 2022 dengan tema "BenihBaik Dukung Generasi Muda Jawa Barat Menjadi Generasi Sehat dan Kreatif", Atalia mengatakan sesibuk apa pun seorang ayah, perannya untuk anak harus dipastikan ada.
"Sesibuk-sibuknya seorang ayah, dia itu harus ada untuk anaknya. Karena kasus-kasus (anak) yang ada di Jabar mereka (anak) yang masuk ke lapas, itu ternyata kurang perhatian dari peran ayahnya," kata dia.
Oleh karena itu, Atalia mengapresiasi inisiatif Gen Aktif ini sekaligus mendorong partisipasi para orang tua di Jawa Barat untuk turut mendukung dan mengambil manfaat dari program ini.
Baca juga: PKK Jabar gencarkan Pelita Hati untuk cegah hepatitis
"Keluarga, khususnya orang tua, perlu menjadi contoh baik dalam menciptakan lingkungan pertumbuhan yang positif untuk membangun karakter, kreativitas, dan prestasi para remaja," kata dia.
Khususnya di Jawa Barat, di mana anak mudanya terkenal sebagai anak muda yang kreatif, diperlukan juga orang tua zaman now yang kreatif serta terus mau belajar, sehingga pendekatan yang dilakukan terhadap anak pun bisa tetap relevan dan sesuai perkembangan zaman, apalagi di era digital saat ini.
Baca juga: Pemprov Jabar kerahkan 1,4 juta kader PKK tangani tengkes
"Diperlukan keterbukaan dan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak untuk membangun kepercayaan antara orang tua dan remaja," kata dia.
CEO & Founder BenihBaik Andy F Noya menambahkan pelukan seorang ayah ke anaknya terdampak positif bagi tumbuh kembang anak, yakni bisa menjadikan anak mandiri.
"Ternyata, ada riset yang menyatakan bahwa pelukan seorang ayah ke anaknya bisa membuat si anak itu mandiri. Hal tersebut saya lakukan, walaupun ketika anak-anak saya sudah tinggi besar (dewasa)," kata Andy F Noya.
Baca juga: TP PKK Jabar bentuk satgas khusus cegah KDRT, ini tujuannya
Dia melihat antusiasme ratusan siswa SMP dan SMA serta guru dan orang tua di DKI Jakarta dan DI Yogyakarta dalam gerakan Gen Aktif, BenihBaik.com memilih Provinsi Jawa Barat sebagai puncak program Gen Aktif.
"Kami berterima kasih atas dukungan dari Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Barat dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar) dalam menjangkau para siswa SMP dan SMA serta guru dan orang tua di sini, agar bisa mendapatkan manfaat dari program ini secara maksimal, khususnya dalam mengedukasi dan menginspirasi remaja untuk membangun gaya hidup sehat dan kreatif, sebagai generasi penerus bangsa," kata dia.
Baca juga: Ketua PKK Jabar: Orang tua jangan takut atau ragu masukkan anak ke SMK
Setelah sukses menjangkau ratusan siswa-siswi SMP SMA beserta orang tua dan guru di DKI Jakarta dan DI Yogyakarta, BenihBaik.com melanjutkan perjalanan rangkaian gerakan Gen Aktif (Generasi Sehat dan Kreatif) bagi para remaja di Jawa Barat.
Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi ketiga sekaligus puncak dari rangkaian gerakan Gen Aktif di tahun ini.
Lebih dari 760 warga Jawa Barat menerima program dan pelatihan Gen Aktif, tepatnya 374 siswa siswi dari 8 SMP dan SMA, 123 guru, dan 270 orang tua.
Baca juga: 1,5 juta kader PKK Jabar dikerahkan cegah balita "stunting"
Jawa Barat terkenal sebagai provinsi yang melahirkan banyak inovasi berkat anak mudanya yang kreatif.
Hadirnya gerakan Gen Aktif di provinsi ini diharapkan dapat memfasilitasi dan mendorong remaja agar tumbuh menjadi individu yang sehat dan terhindar dari hal-hal negatif, salah satunya merokok di bawah umur.
Upaya ini dilakukan dengan memberikan ruang positif bagi remaja untuk mengekspresikan diri dan kreativitas mereka serta membangun karakter dan rasa percaya diri.
Baca juga: PKK Jabar: Penanganan pandemi jangan lupakan soal gizi dan "stunting"
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022