Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah, dibayangi prospek suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed), yang lebih tinggi.

IHSG ditutup melemah 35,42 poin atau 0,5 persen ke posisi 7.077,03. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,48 poin atau 0,24 persen ke posisi 1.013,51.

"Prospek suku bunga yang lebih tinggi di AS telah memberi tekanan baru pada ekonomi negara-negara berkembang atau emerging markets," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Rabu.

Imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS atau US Treasury Note bertenor 10 tahun naik melampaui 4 persen untuk pertama kali sejak 2010, karena investor berspekulasi bahwa The Fed terpaksa harus menaikkan suku bunga acuan lebih tinggi dari 4,5 persen untuk mengalahkan inflasi.

Dibuka melemah, IHSG mayoritas bergerak di zona merah namun berhasil menguat jelang penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih berada di zona hijau, namun perlahan melemah dan terus berada di teritori negatif sampai penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, seluruh sektor terkoreksi dengan sektor barang baku paling dalam 1,88 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor perindustrian masing-masing turun 1,77 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PCAR, INDX, KJEN, KIOS dan GGRM. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni AMMS, COAL, SMDM, SRAJ, dan MEDS.

 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022