Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Jawa Barat menggulirkan dana sebesar Rp22 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) untuk mencegah inflasi usai adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan anggaran tersebut bakal disalurkan melalui sejumlah program, salah satu yang baru digulirkan yakni operasi pasar murah.

Baca juga: Pemkab Bandung imbau warga siaga bencana di musim hujan akhir tahun

"Kita siapkan Rp22 miliar untuk persiapan dan antisipasi inflasi dan ada tambahan lagi di Rp8,9 miliar dari DID yang diberikan oleh pemerintah pusat," kata Dadang di Bandung, Jawa Barat, Senin.

Adapun operasi pasar murah itu, kata dia, telah digulirkan di 22 kecamatan untuk tahap pertama. Menurutnya masyarakat bisa membeli berbagai kebutuhan pokok dengan harga yang miring.

Karena, menurutnya pada operasi pasar murah itu berbagai komoditas mendapat subsidi dari anggaran Rp22 miliar tersebut. Sehingga, kata dia, masyarakat hanya perlu membayar sebesar 40 persen dari harga aslinya.
"Misalnya yang harusnya Rp160 ribu, masyarakat membayarnya hanya Rp60 ribuan saja, sisanya itu dibayar pemerintah," kata dia.

Menurutnya ada sebanyak 12 ribu paket kebutuhan pokok masyarakat yang mendapat subsidi tersebut. Selain itu, menurutnya subsidi itu disalurkan untuk warga yang telah ditargetkan sehingga subsidi bisa tepat sasaran.

Baca juga: Bupati Bandung ajak masyarakat sadar permasalahan sampah dalam rangka WCD

Sejauh ini, menurutnya angka inflasi di Kabupaten Bandung sebesar 4,2 persen dan masih tergolong aman. Dia pun memastikan Pemkab Bandung terus berupaya untuk menurunkan angka inflasi.

"Kita juga sedang membuat pola dengan Dinas Pertanian, dan sudah kita dorong untuk memperhatikan petani dalam rangka mengantisipasi inflasi," kata Dadang.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022