ANTARAJAWABARAT.com,5/11 - Kelompok tani di Kabupaten Garut memperingati hari pangan sedunia ke-32 dengan menunjukkan keragaman makanan olahan di lapangan kantor Sekretariat Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin.

Makanan yang diolah secara tradisional itu, kebanyakan dari bahan baku ubi, singkong dan beras yang dipamerkan oleh setiap kelompok tani masing-masing untuk dicicipi kalangan PNS yang hadir dalam acara tersebut.

Bahkan makanan olahan yang menjadi unggulan Kabupaten Garut seperti dodol, coklat dodol, kerupuk kulit dipamerkan dalam kegiatan itu.

"Tujuan kegiatan ini sesuai dengan Garut sebagai daerah agrobisnis, jadi bagaimana caranya hasil bumi di Garut diutamakan menjadi makanan olahan lokal," kata Sekretaris Badan Ketahanan Pangan, Kabupaten Garut, Sutiarman.

Menurut dia, makanan olahan dengan bahan baku mudah didapat serta pembuatannya mudah akan mampu mengatasi kerawanan pangan di Garut.

Meskipun Kabupaten Garut, kata Sutiarman, tidak akan terjadi kerawanan pangan melihat hasil bumi di Garut cukup melimpah.

"Garut sebenarnya bukan rawan pangan, kalau pun beras kurang, masih banyak makanan lainnya, tapi yang selama ini terjadi rawan daya beli," katanya.

Sementara itu, peringatan hari pangan sedunia tersebut diselenggarakan sepenuhnya oleh Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut.

Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Garut, Aceng HM Fikri dan sejumlah unsur pejabat birokrasi Pemerintah Kabupaten Garut serta jajaran PNS yang berkumpul disetiap stand makanan olahan.

Acara tersebut dimeriahkan hiburan musik organ tunggal dengan menampilkan tiga penyanyi wanita berpakaian yang memperlihatkan lekukan tubuhnya, kemudian bernyanyi dan berjoged bersama dengan PNS.***2***

Feri P

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012