Bupati Garut Rudy Gunawan telah mengusulkan untuk menyediakan Rp1 miliar dari APBD sebagai dana awal program Simpanan Pelajar bagi siswa dalam rangka mengenalkan konsep manfaat menabung untuk masa depan pelajar di daerah itu.
"APBD bisa dikaji Pak Sekda, bisa enggak kita ngasih awal Rp1 miliar ke anak-anak gitu, nabung Rp100 ribuan, kan 10 ribu orang," kata dia usai peluncuran program Simpanan Pelajar (Simpel) Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar) di Garut, Jawa Barat, Senin.
Baca juga: Garut anggarkan Rp12 miliar untuk pengendalian inflasi daerah
Pemkab Garut meluncurkan tiga program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Tahun 2022 yakni program Asuransi Usaha Tani Padi, program Asuransi Usaha Ternak Sapi, dan program Simpel Kejar.
Ia menjelaskan dengan adanya program Simpel Kejar itu maka anak-anak di Garut diberikan akses menabung dengan mudah, sehingga nantinya mereka bisa mempunyai pengalaman investasi sejak dini, ditargetkan tahun 2022 sebanyak 7.800 tabungan pelajar.
"Tentu kita juga berharap dengan adanya 'launching' (peluncuran) dalam rangka peningkatan akses keuangan daerah anak-anak bisa menabung, adanya dana yang dikelola oleh perbankan yang dipinjamkan lagi ke masyarakat untuk dilakukan pergerakan ekonomi," kata dia.
Dalam upaya merealisasikan program tabungan untuk pelajar itu, ia menginstruksikan langsung kepada Sekretaris Daerah Nurdin Yana untuk mengkaji pemberian dana Rp1 miliar dari APBD untuk 10 ribu anak di Garut sebagai salah satu langkah awal dalam program Simpel-Kejar.
"Jadi kalau kita kasih Rp100 ribu dulu, tentu ketentuan yang berlaku akan kita kaji, supaya nanti kita memberikan akses anak-anak itu bisa nabung, kalau Rp50 ribuan berarti 20 ribu orang Rp1 miliar," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut siap anggarkan pembangunan "zona selamat sekolah" pada 2023
Ia berharap, program itu bisa membangun karakter anak-anak tentang kesadaran menabung dan media edukasi bagi pelajar untuk mulai mengenal konsep menabung sejak dini.
"Anak-anak ditumbuhkembangkan untuk bisa mendapatkan akses keuangan berupa nabung," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"APBD bisa dikaji Pak Sekda, bisa enggak kita ngasih awal Rp1 miliar ke anak-anak gitu, nabung Rp100 ribuan, kan 10 ribu orang," kata dia usai peluncuran program Simpanan Pelajar (Simpel) Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar) di Garut, Jawa Barat, Senin.
Baca juga: Garut anggarkan Rp12 miliar untuk pengendalian inflasi daerah
Pemkab Garut meluncurkan tiga program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Tahun 2022 yakni program Asuransi Usaha Tani Padi, program Asuransi Usaha Ternak Sapi, dan program Simpel Kejar.
Ia menjelaskan dengan adanya program Simpel Kejar itu maka anak-anak di Garut diberikan akses menabung dengan mudah, sehingga nantinya mereka bisa mempunyai pengalaman investasi sejak dini, ditargetkan tahun 2022 sebanyak 7.800 tabungan pelajar.
"Tentu kita juga berharap dengan adanya 'launching' (peluncuran) dalam rangka peningkatan akses keuangan daerah anak-anak bisa menabung, adanya dana yang dikelola oleh perbankan yang dipinjamkan lagi ke masyarakat untuk dilakukan pergerakan ekonomi," kata dia.
Dalam upaya merealisasikan program tabungan untuk pelajar itu, ia menginstruksikan langsung kepada Sekretaris Daerah Nurdin Yana untuk mengkaji pemberian dana Rp1 miliar dari APBD untuk 10 ribu anak di Garut sebagai salah satu langkah awal dalam program Simpel-Kejar.
"Jadi kalau kita kasih Rp100 ribu dulu, tentu ketentuan yang berlaku akan kita kaji, supaya nanti kita memberikan akses anak-anak itu bisa nabung, kalau Rp50 ribuan berarti 20 ribu orang Rp1 miliar," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut siap anggarkan pembangunan "zona selamat sekolah" pada 2023
Ia berharap, program itu bisa membangun karakter anak-anak tentang kesadaran menabung dan media edukasi bagi pelajar untuk mulai mengenal konsep menabung sejak dini.
"Anak-anak ditumbuhkembangkan untuk bisa mendapatkan akses keuangan berupa nabung," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022