ANTARAJAWABARAT.com,30/10- Pemkab Cianjur diminta memperhatikan ratusan penyandang cacat yang tergabung dalam Bina Loka Karya (BKL) Cianjur, Jabar, karena selama ini mereka harus berjuang sendiri guna menutupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Ketua BKL Cianjur, Erri Kusnandi, Selasa, mengatakan hingga saat ini, sejumlah intansi pemerintah, BUMD, BMUM dan swasta, kurang serius dalam upaya untuk memberikan pelayanan khusus dan kemudahan yang disediakan bagi penyandang cacat guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan.
"Tujuh ratus penyandang cacat di Cianjur, berharap Pemkab Cianjur, lebih memperioritaskan penyandang cacat untuk ddapat diterima sebagai karyawan, di BUMD, BUMN, PNS atau karyawan swasta. Selama ini hal tersebut, mustahil di Cianjur, meskipun kami memiliki keahlian,"katanya.
Selama ini, berbagai pekerjaan dilakoni sejumlah penyandang cacat di Cianjur untuk menghidupi keluarganya, seperti menjadi montir sepeda motor, mekanik alat elektronik dan sejumlah pekerjaan yang dilakukan orang normal.
Dia mengaku, beberapa tahun kebelakang, perhatian Pemkab Cianjur cukup tinggi terhadap penyandang cacat di Cianjur yang tidak mau kalah dengan orang normal dalam hal berusaha menafkahi keluarga.
Dimana Bupati Cianjur Wasidi Swastomo, ketika itu, memberikan bantuan berupa puluhan mesin konfeksi, khusus pada anggota BLK agar memiliki usaha dan pekerjaan tetap.
Namun saat ini, tidak adanya campur tangan pemerintah dalam segi dana dan pemasaran hasil tangan mereka, membuat usaha tersebut gulung tikar. Puluhan mesin konfeksi untuk usaha itu rusak dan sia-sia sejak lima tahun terakhir.
"Harapan kami, masih adanya perhatian pemerintah terhadap kami yang tidak mau berdiam diri menunggu belas kasihan. Kami ingin memiliki usaha dan keahlian layaknya orang normal," ucap ketua yang sehari-hari bekerja sebagai penyiar di salah satu radio di Cianjur.***3***
Fikri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012
Ketua BKL Cianjur, Erri Kusnandi, Selasa, mengatakan hingga saat ini, sejumlah intansi pemerintah, BUMD, BMUM dan swasta, kurang serius dalam upaya untuk memberikan pelayanan khusus dan kemudahan yang disediakan bagi penyandang cacat guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan.
"Tujuh ratus penyandang cacat di Cianjur, berharap Pemkab Cianjur, lebih memperioritaskan penyandang cacat untuk ddapat diterima sebagai karyawan, di BUMD, BUMN, PNS atau karyawan swasta. Selama ini hal tersebut, mustahil di Cianjur, meskipun kami memiliki keahlian,"katanya.
Selama ini, berbagai pekerjaan dilakoni sejumlah penyandang cacat di Cianjur untuk menghidupi keluarganya, seperti menjadi montir sepeda motor, mekanik alat elektronik dan sejumlah pekerjaan yang dilakukan orang normal.
Dia mengaku, beberapa tahun kebelakang, perhatian Pemkab Cianjur cukup tinggi terhadap penyandang cacat di Cianjur yang tidak mau kalah dengan orang normal dalam hal berusaha menafkahi keluarga.
Dimana Bupati Cianjur Wasidi Swastomo, ketika itu, memberikan bantuan berupa puluhan mesin konfeksi, khusus pada anggota BLK agar memiliki usaha dan pekerjaan tetap.
Namun saat ini, tidak adanya campur tangan pemerintah dalam segi dana dan pemasaran hasil tangan mereka, membuat usaha tersebut gulung tikar. Puluhan mesin konfeksi untuk usaha itu rusak dan sia-sia sejak lima tahun terakhir.
"Harapan kami, masih adanya perhatian pemerintah terhadap kami yang tidak mau berdiam diri menunggu belas kasihan. Kami ingin memiliki usaha dan keahlian layaknya orang normal," ucap ketua yang sehari-hari bekerja sebagai penyiar di salah satu radio di Cianjur.***3***
Fikri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012