ANTARAJAWABARAT.com,25/10 - Para petani Kabupaten Bandung 'berjuang' keras memerangi hama tikus dan penggerek batang yang menyerang tanaman padi mereka yang belum aman dari bencana kekeringan.

"Kekeringan makin meluas, eh hama tikus dan penggerek makin menggila. Pekerjaan kami bertambah," kata Eeng, petani di Ciparay Kabupaten Bandung, Kamis.

Menurut Eeng, serangan hama tikus dan penggerek sudah terjadi sejak padi berusia empat minggu, bahkan mengakibatkan sawah petani 'botak' pada bagian tengah pematang akibat diganggu 'Si Monyong' dan penggerek.

Dibandingkan pada musim tanam sebelumnya, kata dia, serangan hama tikus kali ini lebih parah lagi. Petani tidak bisa berbuat banyak kecuali melakukan upaya pemberantasan yang dilakukan secara manual.

"Kalau padi sudah besar seperti ini tidak bisa dilakukan gropyokan, paling menggunakan pakan beracun atau menggunakan perangkap," katanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Sudirman, petani di Bojongsoang yang menyebutkan tanaman padinya menjadi korban hama tikus. Akibatnya pertumbuhannya terganggu.

Serangan hama penggerek batang juga meningkat, sehingga mengakibatkan pertumbuhan padi terganggu dan mengancam produktifitasnya.

"Petani benar-benar diuji, selain air yang sulit juga hama tidak reda," katanya.

Serangan hama tikus dan penggerek batang di Kabupaten Bandung diakui oleh Kepala Sub Seksi Pemberantasan Hama dan Proteksi Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Lukman Agus.

"Ya memang di sejumlah pesawahan serangan hama tikus dan penggerek meningkat, siklusnya memang seperti itu pada akhir tahun seperti saat ini. Terutama di pesawahan yang berdekatan dengan lahan kosong atau bera," kata Lukman Agus.

Sementara itu untuk mengantisipasi dan mencegah serangan lebih parah, pihaknya mendorong para petani untuk melakukan penanaman padi dengan sistem legowo atau penanaman padi dengan ada bagian yang kosong di tengah pematang.

Dengan demikian, kata Lukman, hama tikus bisa sedikit diatasi karena ada ruang kosong yang tidak disukai oleh tikus.

"Biasanya serangan tikus itu di pematang yang rimbun, dengan sistem legowo ada ruang kosong di tengah, selain itu juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan pendederan atau pembesaran ikan," kata Lukman.

Sistem penanaman padi legowo saat ini terus digalakkan bersamaan dengan program percepatan musim tanam padi 2012-2013 yang telah digulirkan oleh Bupati Bandung H Dadang Naser. ***2***

Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012