Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat mencatat belum menemukan kasus cacar monyet yang menimpa warga di selatan Cianjur, namun hasil pemeriksaan beberapa orang warga terjangkit virus rabies bukan cacar monyet yang saat ini menjangkit di sejumlah wilayah di Indonesia.
Sekretaris Dinkes Cianjur dr Yusman Faisal di Cianjur, Kamis, mengatakan meski belum ditemukan, pihaknya mengimbau warga untuk tetap waspada dan segera melapor serta memeriksakan diri ke puskesmas terdekat jika mengalami gejala gatal dan muncul bercak seperti cacar.
"Kami telah menerima laporan warga dari sejumlah wilayah di Cianjur selatan yang diduga terjangkit cacar monyet beberapa waktu lalu. Kami langsung melakukan konfirmasi dan dilakukan pengkajian, namun hasilnya sejumlah warga itu bukan terkena cacar monyet, tapi rabies," katanya.
Hingga saat ini ungkap Yusman, di Cianjur belum ditemukan kasus cacar monyet yang dapat menular melalui udara dan rawan menjangkit orang dewasa, anak-anak dan ibu hamil. Sehingga pola hidup sehat dengan tetap menggunakan masker saat beraktifitas di luar rumah harus dilakukan untuk menghindari terpapar virus berbahaya.
Sedangkan untuk vaksinasi cacar monyet hingga sejauh ini belum ada karena pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah pusat. Sedangkan untuk rabies pihaknya sudah menyiapkan pusat pelayanan suntik rabies di sejumlah puskesmas yang ada di Cianjur.
"Kita sudah menyiapkan tempat di beberapa kecamatan untuk sentra suntik rabies guna memudahkan warga mendapatkan pelayanan dan penanganan cepat," katanya.
Pihaknya juga meminta warga untuk meningkatkan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai upaya mencegah terjadinya penyebaran cacar monyet dan penyakit menular lainnya. Jika terdapat warga yang mengalami cacar monyet segera melapor diri ke Dinkes Cianjur atau petugas puskesmas.
"Kami akan melakukan penanganan cepat ketika ada laporan. Harapan kami virus cacar monyet tidak sampai menjangkit di Cianjur. Untuk pencegahan akan segera dilakukan setelah dapat instruksi dari pemerintah pusat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Sekretaris Dinkes Cianjur dr Yusman Faisal di Cianjur, Kamis, mengatakan meski belum ditemukan, pihaknya mengimbau warga untuk tetap waspada dan segera melapor serta memeriksakan diri ke puskesmas terdekat jika mengalami gejala gatal dan muncul bercak seperti cacar.
"Kami telah menerima laporan warga dari sejumlah wilayah di Cianjur selatan yang diduga terjangkit cacar monyet beberapa waktu lalu. Kami langsung melakukan konfirmasi dan dilakukan pengkajian, namun hasilnya sejumlah warga itu bukan terkena cacar monyet, tapi rabies," katanya.
Hingga saat ini ungkap Yusman, di Cianjur belum ditemukan kasus cacar monyet yang dapat menular melalui udara dan rawan menjangkit orang dewasa, anak-anak dan ibu hamil. Sehingga pola hidup sehat dengan tetap menggunakan masker saat beraktifitas di luar rumah harus dilakukan untuk menghindari terpapar virus berbahaya.
Sedangkan untuk vaksinasi cacar monyet hingga sejauh ini belum ada karena pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah pusat. Sedangkan untuk rabies pihaknya sudah menyiapkan pusat pelayanan suntik rabies di sejumlah puskesmas yang ada di Cianjur.
"Kita sudah menyiapkan tempat di beberapa kecamatan untuk sentra suntik rabies guna memudahkan warga mendapatkan pelayanan dan penanganan cepat," katanya.
Pihaknya juga meminta warga untuk meningkatkan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai upaya mencegah terjadinya penyebaran cacar monyet dan penyakit menular lainnya. Jika terdapat warga yang mengalami cacar monyet segera melapor diri ke Dinkes Cianjur atau petugas puskesmas.
"Kami akan melakukan penanganan cepat ketika ada laporan. Harapan kami virus cacar monyet tidak sampai menjangkit di Cianjur. Untuk pencegahan akan segera dilakukan setelah dapat instruksi dari pemerintah pusat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022