ANTARAJAWABARAT.com,11/9 - Upaya Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk meningkatkan akreditasi program studi terhambat oleh jumlah dosen yang berkualifikasi sarjana strata dua (S2) dan Strata tiga (S3).
Rektor Unpad Ganjar Kurnia dalam pidatonya pada Dies Natalis ke-55 Unpad di Aula Unpad, Bandung, Selasa, menjelaskan, hingga Agustus 2012 Unpad memiliki dosen sebanyak 1.831 orang dengan kualifikasi pendidikan strata satu (S1) sebanyak 213 orang atau 12 persen, S2 atau spesialis sebanyak 1.117 orang atau 61 persen, sedangkan S3 sebanyak 501 orang atau 27 persen.
"Salah satu faktor penghambat untuk meningkatkan akreditasi program studi adalah jumlah dosen berkualifikasi S2 dan S3. Karena faktornya pendidikan, untuk mencapainya diperlukan waktu antara dua sampai lima tahun," kata Ganjar.
Hingga 2012, menurut dia, 22 dosen Unpad menerima beasiswa S2 dan 89 orang menerima beasiswa luar negeri dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Penerima beasiswa ini sampai dengan tahun 2012 telah lulus 17 orang untuk program S2 dan 16 orang untuk program S3," ujarnya.
Ia mengatakan kesempatan pendidikan ke luar negeri bagi dosen Unpad menjadi dasar pengembangan berbagai kerjasama luar negeri dan karena itu pada 2012 Unpad memiliki 106 nota kesepahaman yang berjalan efektif dengan berbagai universitas dan lembaga yang tersebar di 29 negara.
Sedangkan jumlah dosen Unpad yang saat ini sedang sekolah di dalam negeri, lanjut Ganjar, adalah 56 orang untuk S2 dan 254 orang untuk S3.
Ia mengakui reakreditasi institusi merupakan pekerjaan berat yang masih harus dilakukan Unpad.
"Untuk dapat meningkat menjadi A diperlukan kerja keras semua pihak, terutama untuk beberapa program studi yang masih berakreditasi B, baik itu program diploma, profesi atau spesialis, sarjana maupun pasca sarjana," tutur Ganjar.
Dari 140 program studi yang ada di Unpad pada 2012, baru 65 program studi yang berakreditasi A, 42 program studi berakreditasi B, dan 11 program studi berakreditasi C.
Sedangkan 16 program studi sisanya masih belum memasuki masa akreditasi karena merupakan program studi baru. ***3***
(T.D013/
Diah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012
Rektor Unpad Ganjar Kurnia dalam pidatonya pada Dies Natalis ke-55 Unpad di Aula Unpad, Bandung, Selasa, menjelaskan, hingga Agustus 2012 Unpad memiliki dosen sebanyak 1.831 orang dengan kualifikasi pendidikan strata satu (S1) sebanyak 213 orang atau 12 persen, S2 atau spesialis sebanyak 1.117 orang atau 61 persen, sedangkan S3 sebanyak 501 orang atau 27 persen.
"Salah satu faktor penghambat untuk meningkatkan akreditasi program studi adalah jumlah dosen berkualifikasi S2 dan S3. Karena faktornya pendidikan, untuk mencapainya diperlukan waktu antara dua sampai lima tahun," kata Ganjar.
Hingga 2012, menurut dia, 22 dosen Unpad menerima beasiswa S2 dan 89 orang menerima beasiswa luar negeri dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Penerima beasiswa ini sampai dengan tahun 2012 telah lulus 17 orang untuk program S2 dan 16 orang untuk program S3," ujarnya.
Ia mengatakan kesempatan pendidikan ke luar negeri bagi dosen Unpad menjadi dasar pengembangan berbagai kerjasama luar negeri dan karena itu pada 2012 Unpad memiliki 106 nota kesepahaman yang berjalan efektif dengan berbagai universitas dan lembaga yang tersebar di 29 negara.
Sedangkan jumlah dosen Unpad yang saat ini sedang sekolah di dalam negeri, lanjut Ganjar, adalah 56 orang untuk S2 dan 254 orang untuk S3.
Ia mengakui reakreditasi institusi merupakan pekerjaan berat yang masih harus dilakukan Unpad.
"Untuk dapat meningkat menjadi A diperlukan kerja keras semua pihak, terutama untuk beberapa program studi yang masih berakreditasi B, baik itu program diploma, profesi atau spesialis, sarjana maupun pasca sarjana," tutur Ganjar.
Dari 140 program studi yang ada di Unpad pada 2012, baru 65 program studi yang berakreditasi A, 42 program studi berakreditasi B, dan 11 program studi berakreditasi C.
Sedangkan 16 program studi sisanya masih belum memasuki masa akreditasi karena merupakan program studi baru. ***3***
(T.D013/
Diah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012