Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Penelitian Daerah Kota Depok Dadang Wihana mengatakan bahwa pemerintah kota telah menyediakan alun-alun dan 55 taman di kelurahan-kelurahan untuk ruang ekspresi warga, termasuk remaja.
"Ada Alun-alun Kota Depok dan GOR di Jalan Boulevard, GDC yang menyediakan fasilitas lengkap untuk aktivitas warga," kata Dadang di Depok, Kamis.
Ia menambahkan, tahun ini pemerintah kota juga akan membangun alun-alun wilayah barat, di Kecamatan Sawangan/Bojongsari.
"Beberapa spot (titik) ruang publik sesuai arahan Pak Wali Kota sedang kami rencanakan, termasuk untuk youth market (pasar remaja), dan ada pula untuk event-event (acara-acara( yang mengakomodasi aktivitas remaja," katanya.
Menanggapi munculnya fenomena "Citayam Fashion Week" di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Dadang mengatakan,"Kami mencoba tidak masuk dalam keriuhan fenomena yang menamakan diri Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok (SCBD) yang sedang trending topic meskipun nama Depok mulai dihubungkan dengan kondisi ini."
"Kepada para pihak, mari kita dalami secara proporsional berdasarkan data-data, tidak merespons hanya berdasarkan isu yang berkembang, (tapi cek dulu) siapa dan dari mana mereka serta apa tujuannya," tuturnya.
Meski demikian, ia mengatakan, pemerintah kota siap memfasilitasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan positif remaja dan menyediakan ruang aktivitas bagi mereka.
Sebelumnya Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono menyatakan akan membangun alun-alun di wilayah barat yang letaknya dekat Situ Tujuh Muara di Kecamatan Bojongsari.
"Insya Allah akan dibangun alun-alun wilayah barat di lahan seluas 2,2 hektar," kata Imam dalam keterangannya, Sabtu.
Imam mengatakan tahap pembangunannya akan dilakukan pada tahun 2023. Sebab, tahun ini pihaknya masih menyiapkan berbagai hal, salah satunya Detail Enginering Design (DED).
"Kami juga harus berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (B2WSCC) agar diizinkan membuat alun-alun di pinggir setu," katanya.
Lebih lanjut, kata Imam, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA), Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat. Agar dilakukan penurapan pada sisi setu tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Ada Alun-alun Kota Depok dan GOR di Jalan Boulevard, GDC yang menyediakan fasilitas lengkap untuk aktivitas warga," kata Dadang di Depok, Kamis.
Ia menambahkan, tahun ini pemerintah kota juga akan membangun alun-alun wilayah barat, di Kecamatan Sawangan/Bojongsari.
"Beberapa spot (titik) ruang publik sesuai arahan Pak Wali Kota sedang kami rencanakan, termasuk untuk youth market (pasar remaja), dan ada pula untuk event-event (acara-acara( yang mengakomodasi aktivitas remaja," katanya.
Menanggapi munculnya fenomena "Citayam Fashion Week" di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Dadang mengatakan,"Kami mencoba tidak masuk dalam keriuhan fenomena yang menamakan diri Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok (SCBD) yang sedang trending topic meskipun nama Depok mulai dihubungkan dengan kondisi ini."
"Kepada para pihak, mari kita dalami secara proporsional berdasarkan data-data, tidak merespons hanya berdasarkan isu yang berkembang, (tapi cek dulu) siapa dan dari mana mereka serta apa tujuannya," tuturnya.
Meski demikian, ia mengatakan, pemerintah kota siap memfasilitasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan positif remaja dan menyediakan ruang aktivitas bagi mereka.
Sebelumnya Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono menyatakan akan membangun alun-alun di wilayah barat yang letaknya dekat Situ Tujuh Muara di Kecamatan Bojongsari.
"Insya Allah akan dibangun alun-alun wilayah barat di lahan seluas 2,2 hektar," kata Imam dalam keterangannya, Sabtu.
Imam mengatakan tahap pembangunannya akan dilakukan pada tahun 2023. Sebab, tahun ini pihaknya masih menyiapkan berbagai hal, salah satunya Detail Enginering Design (DED).
"Kami juga harus berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (B2WSCC) agar diizinkan membuat alun-alun di pinggir setu," katanya.
Lebih lanjut, kata Imam, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA), Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat. Agar dilakukan penurapan pada sisi setu tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022