Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menginformasikan bahwa penerima vaksin COVID-19 dosis penguat di Indonesia bertambah 444.903 orang pada Sabtu, sehingga total saat ini 54.335.921 orang.

Menurut data Satgas Penanganan COVID-19 di Jakarta, Sabtu, yang dikutip ANTARA juga diketahui jumlah penerima vaksin dosis lengkap bertambah 63.732 orang sehingga total menjadi 169.783.164 orang.

Jumlah total warga yang telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis pertama juga bertambah 59.709 orang sehingga totalnya mencapai 202.163.392 orang.

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 target sasaran vaksinasi 208.265.720 orang.

Satgas juga menginformasikan bahwa kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah 4.943 orang pada Sabtu sehingga total saat ini mencapai 6.164.271 orang.

Terkait dengan hal itu, Satgas Penanganan COVID-19 mengingatkan masyarakat untuk terus memperkuat protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 mengingat saat ini masih pandemi COVID-19.


Satgas Penanganan COVID-19 juga mengingatkan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi mulai dosis pertama hingga dosis penguat.

Dokter spesialis paru Dr. dr. Fathiyah Isbaniah, Sp. P (K) mengajak masyarakat untuk melengkapi diri dengan vaksinasi COVID-19 hingga dosis penguat guna mengurangi risiko sindrom pasca-COVID-19.

"Salah satu cara untuk mengurangi risiko 'long' COVID-19 atau sindrom pasca-COVID-19 adalah dengan vaksinasi, mulai dosis pertama hingga dosis penguat," katanya.

Ketua Divisi Infeksi RSUP Persahabatan itu, menjelaskan beberapa hal yang menjadi faktor risiko sindrom pasca-COVID-19, yakni usia di atas 50 tahun, penyakit penyerta, hipertensi, obesitas, kondisi psikiatri, penyakit imunosupresif, dan tingkat keparahan gejala saat fase akut COVID-19.

"Dengan demikian sedikitnya ada dua upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko long COVID-19. Pertama, jika seseorang memiliki komorbid atau penyakit penyerta maka harus dikontrol dan yang kedua melengkapi diri dengan vaksinasi," katanya.

Sementara itu Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyatakan antusiasme warga di daerah itu untuk mengikuti vaksinasi dosis penguat atau booster semakin rendah, meski menjadi persyaratan beraktivitas di luar rumah.
"Masyarakat yang ingin suntik vaksin booster sudah berkurang semenjak semua harga bahan-bahan pokok naik melonjak," kata Wakil Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh di Cikarang, Jumat.

Ia mengatakan, saat ini masyarakat yang belum disuntik vaksinas dosis ketiga ini tidak cukup hanya diberi motivasi, namun perlu daya tarik agar mau melaksanakan vaksinasi dosis penguat. 

"Untuk booster harus ada penarik seperti pembagian sembako atau minyak goreng untuk kebutuhan sehari-hari. Jadi agak sulit kita untuk bisa bergerak cepat sementara anggaran penariknya tidak ada, paling tidak dari CSR perusahaan yang peduli dan mau berbagi," ucapnya.

Masrikoh mengaku vaksinasi dosis penguat di Kabupaten Bekasi hingga Kamis (14/7) kemarin baru menjangkau sebanyak 828.570 orang atau setara 39,06 persen dari total sasaran vaksinasi di daerah itu yakni sebanyak 2.728.276 jiwa.

Selanjutnya untuk vaksinasi dosis kedua telah disuntikkan kepada 1.925.040 orang atau setara 70,56 persen dan dosis pertama sebanyak 2.206.934 jiwa atau 80,89 persen dari total sasaran vaksinasi.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penerima vaksin COVID-19 dosis penguat bertambah 444.903 orang

Pewarta: Wuryanti Puspitasari

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022