Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rahmat Hidayat Pulungan mengajak masyarakat Indonesia, khususnya warga Nahdiyin untuk mendoakan dan mendukung Presiden Joko Widodo dalam mendamaikan dua negara yang tengah berkonflik, yaitu Ukraina dan Rusia.
"Saat ini Pak Jokowi tengah dalam perjalanan dari Polandia menuju Kiev, Ukraina, negara yang tengah berperang dengan Rusia. Ini bukan misi biasa, tapi misi besar, misi mulia, yaitu perdamaian dunia. Harus kita doakan dan dukung agar upaya ini berhasil,” kata Rahmat Hidayat Pulungan dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Presiden Jokowi bawa bantuan kemanusiaan untuk rakyat Ukraina
Upaya ini tidak mudah, tutur ia melanjutkan, oleh karena itu keberanian Presiden Jokowi patut mendapatkan doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia.
Rahmat mengatakan bahwa saat ini, ekonomi dunia tengah terguncang. Akibatnya, banyak negara yang bangkrut hingga mengalami inflasi yang dalam.
Guncangan ekonomi tidak hanya menimpa negara berkembang, tetapi juga menimpa negara maju, baik Amerika Serikat hingga negara-negara di Eropa. Masalah ekonomi bukan hanya COVID-19, melainkan juga permasalahan yang muncul akibat perang Rusia-Ukraina yang mengakibatkan pasokan energi dunia terganggu.
“Ini bisa mengakibatkan ancaman kemiskinan dan kelaparan bagi miliaran penduduk dunia, utamanya di negara-negara berkembang," ucap Rahmat.
Oleh karena itu, misi yang saat ini diemban oleh Presiden Jokowi bukan hanya misi Indonesia, melainkan kehendak miliaran masyarakat dunia agar terhindar dari ancaman kelaparan dan kemiskinan.
Apa yang dilakukan Jokowi, tutur Rahmat melanjutkan, dalam mendamaikan dunia merupakan cita-cita luhur pendiri Indonesia saat kemerdekaan, dan tujuan politik luar negeri Indonesia.
"Perang itu melelahkan, menghancurkan semua yang sudah dibangun dan membuat masa depan semakin suram dan berat untuk kita jalani," imbuh Rahmat.
Baca juga: Presiden Jokowi menuju Kyiv Ukraina gunakan kereta luar biasa
Bantuan kemanusiaan
Presiden RI Joko Widodo turut membawa bantuan kemanusiaan untuk rakyat Ukraina, dalam kunjungannya ke Kiev, Ukraina untuk bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam misi perdamaian.
Berdasarkan foto yang diterima dari Biro Pers Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu, tampak bantuan kemanusiaan itu dikemas dalam kotak-kotak putih bertuliskan "Indonesia Humanitarian Aid to the people of Ukraine".
Tidak diketahui apa isi dari bantuan kemanusiaan tersebut. Namun, bantuan itu diperkirakan akan diserahkan Presiden Jokowi kepada Presiden Zelensky saat pertemuan keduanya nanti.
Sebelumnya Presiden Jokowi akan bertemu Presiden Zelensky untuk mengupayakan perdamaian antara Ukraina dengan Rusia.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Jokowi beserta rombongan terbatas berangkat menuju Kyiv di Ukraina menggunakan kereta pukul 21.15 waktu setempat yang berangkat dari peron 4 Stasiun Przemysl Glowny di kota Przemysl, Polandia, pada Selasa (28/6)
Kepala Negara dan rombongan menggunakan Kereta Luar Biasa yang disiapkan oleh pemerintah Ukraina seperti juga digunakan oleh pemimpin negara yang berkunjung ke Ukraina beberapa waktu lalu. Presiden dan rombongan diperkirakan tiba di Kyiev, ibu kota Ukraina keesokan harinya.
Baca juga: Presiden Jokowi dari KTT G7 teruskan perjalanan ke Ukraina melalui Polandia
Dalam keterangannya di Munich, Senin, 27 Juni 2022, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Presiden Jokowi berangkat ke Ukraina melalui Polandia.
Retno mengaku masih terus menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak dalam rangka kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia.
"Presiden akan meneruskan perjalanan ke Ukraina melalui Polandia. Saya juga melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak dalam rangka kunjungan Bapak Presiden ke Ukraina dan ke Rusia. Tentunya komunikasi ini terus kita lakukan dengan Ukraina dan Rusia sendiri," kata Retno.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PBNU ajak warga dukung dan mendoakan Jokowi yang menuju Ukraina
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Saat ini Pak Jokowi tengah dalam perjalanan dari Polandia menuju Kiev, Ukraina, negara yang tengah berperang dengan Rusia. Ini bukan misi biasa, tapi misi besar, misi mulia, yaitu perdamaian dunia. Harus kita doakan dan dukung agar upaya ini berhasil,” kata Rahmat Hidayat Pulungan dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Presiden Jokowi bawa bantuan kemanusiaan untuk rakyat Ukraina
Upaya ini tidak mudah, tutur ia melanjutkan, oleh karena itu keberanian Presiden Jokowi patut mendapatkan doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia.
Rahmat mengatakan bahwa saat ini, ekonomi dunia tengah terguncang. Akibatnya, banyak negara yang bangkrut hingga mengalami inflasi yang dalam.
Guncangan ekonomi tidak hanya menimpa negara berkembang, tetapi juga menimpa negara maju, baik Amerika Serikat hingga negara-negara di Eropa. Masalah ekonomi bukan hanya COVID-19, melainkan juga permasalahan yang muncul akibat perang Rusia-Ukraina yang mengakibatkan pasokan energi dunia terganggu.
“Ini bisa mengakibatkan ancaman kemiskinan dan kelaparan bagi miliaran penduduk dunia, utamanya di negara-negara berkembang," ucap Rahmat.
Oleh karena itu, misi yang saat ini diemban oleh Presiden Jokowi bukan hanya misi Indonesia, melainkan kehendak miliaran masyarakat dunia agar terhindar dari ancaman kelaparan dan kemiskinan.
Apa yang dilakukan Jokowi, tutur Rahmat melanjutkan, dalam mendamaikan dunia merupakan cita-cita luhur pendiri Indonesia saat kemerdekaan, dan tujuan politik luar negeri Indonesia.
"Perang itu melelahkan, menghancurkan semua yang sudah dibangun dan membuat masa depan semakin suram dan berat untuk kita jalani," imbuh Rahmat.
Baca juga: Presiden Jokowi menuju Kyiv Ukraina gunakan kereta luar biasa
Bantuan kemanusiaan
Presiden RI Joko Widodo turut membawa bantuan kemanusiaan untuk rakyat Ukraina, dalam kunjungannya ke Kiev, Ukraina untuk bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam misi perdamaian.
Berdasarkan foto yang diterima dari Biro Pers Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu, tampak bantuan kemanusiaan itu dikemas dalam kotak-kotak putih bertuliskan "Indonesia Humanitarian Aid to the people of Ukraine".
Tidak diketahui apa isi dari bantuan kemanusiaan tersebut. Namun, bantuan itu diperkirakan akan diserahkan Presiden Jokowi kepada Presiden Zelensky saat pertemuan keduanya nanti.
Sebelumnya Presiden Jokowi akan bertemu Presiden Zelensky untuk mengupayakan perdamaian antara Ukraina dengan Rusia.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Jokowi beserta rombongan terbatas berangkat menuju Kyiv di Ukraina menggunakan kereta pukul 21.15 waktu setempat yang berangkat dari peron 4 Stasiun Przemysl Glowny di kota Przemysl, Polandia, pada Selasa (28/6)
Kepala Negara dan rombongan menggunakan Kereta Luar Biasa yang disiapkan oleh pemerintah Ukraina seperti juga digunakan oleh pemimpin negara yang berkunjung ke Ukraina beberapa waktu lalu. Presiden dan rombongan diperkirakan tiba di Kyiev, ibu kota Ukraina keesokan harinya.
Baca juga: Presiden Jokowi dari KTT G7 teruskan perjalanan ke Ukraina melalui Polandia
Dalam keterangannya di Munich, Senin, 27 Juni 2022, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Presiden Jokowi berangkat ke Ukraina melalui Polandia.
Retno mengaku masih terus menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak dalam rangka kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia.
"Presiden akan meneruskan perjalanan ke Ukraina melalui Polandia. Saya juga melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak dalam rangka kunjungan Bapak Presiden ke Ukraina dan ke Rusia. Tentunya komunikasi ini terus kita lakukan dengan Ukraina dan Rusia sendiri," kata Retno.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PBNU ajak warga dukung dan mendoakan Jokowi yang menuju Ukraina
Editor : Yuniardi Ferdinan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022