Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menyuntikkan 70 ribu vaksin PMK (penyakit mulut dan kuku) ke hewan ternak berkuku belah dengan kondisi sehat pada pekan ini.
 
"Sebanyak 70.000 vaksin pekan ini akan disuntikkan ke hewan yang sehat. Kalau yang sakit gunakan obat dan sampaikan ke warga masyarakat jangan khawatir," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Sate Bandung, Rabu.

Ia memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jawa Barat dilakukan dengan maksimal, salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.

"Untuk masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Idul Adha bulan depan, jangan khawatir," kata Kang Emil.
 
Ridwan Kamil juga mengimbau kepada masyarakat yang akan membeli hewan kurban, untuk membeli hewan kurban yang telah memiliki sertifikat sehat dan memiliki tanda lempengan kuning di telinganya.
 
"Pas mau kurban lihat saja (hewan kurban) punya sertifikat dan ditandakan lempengan kuning pada kupingnya," kata dia.
 
Menurut dia hingga saat ini, 40 persen hewan ternak di Jabar yang terpapar PMK sudah dinyatakan sembuh.
 
Sehingga pihaknya berharap dengan tingkat kesembuhan yang tinggi, penyebaran virus PMK bisa secepatnya dikendalikan.
 
"Sebanyak 40 persen dari yang terpapar sudah sembuh, dengan tingkat kesembuhan yang membaik ini diharapkan secepatnya PMK ini bisa kita kendalikan," kata dia


Vaksinasi di Garut

Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut, Jawa Barat, mendapatkan dosis vaksin ternak sapi perah untuk mencegah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang saat ini terus merambah hewan ternak di Garut.

"Kami mendapat 200 dosis, itu kami berikan ke sentra ternak sapi perah, sudah divaksin kemarin," kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut Sofyan Yani di Garut, Selasa.

Sofyan Yani menuturkan Pemerintah Provinsi Jabar secara resmi sudah memulai vaksinasi PMK untuk hewan ternak dengan alokasi vaksin sebanyak 1.500 dosis.
Dosis vaksin itu, kata dia, baru diluncurkan oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Kabupaten Sumedang, kemudian beberapa daerah mendapatkan jatah termasuk Garut sebanyak 200 dosis.

"Selain Sumedang, hanya ada beberapa kabupaten yang dapat jatah vaksin, salah satunya Kabupaten Garut," kata Sofyan.

Ia menyampaikan informasi yang diterima bahwa pemerintah pusat akan kembali memasok vaksin PMK untuk alokasi Jabar sebanyak 10 ribuan dosis. "Kalau yang 200 dosis yang kami terima itu sudah langsung habis, ini soalnya para peternak juga sudah ingin," katanya. Ia menambahkan vaksin PMK dibutuhkan oleh peternak untuk mencegah penularan wabah tersebut yang saat ini kasusnya terus bertambah. "Alokasi obat-obatan sudah ada tiga kali distribusi dari provinsi, namun dari pusat belum ada," katanya.

Hasil laporan Satgas Kesehatan Hewan di Garut tercatat perkembangan wabah PMK yang bergejala dan tidak sebanyak 5.161 ekor sapi, kambing, dan domba.

Petugas telah melakukan pengobatan ternak bergejala PMK sebanyak 3.400 ekor terdiri dari domba 68 ekor, kambing 4 ekor, kerbau 16 ekor, sapi potong 1.532 ekor, dan sapi perah 1.780 ekor.

Sedangkan ternak yang sudah menunjukkan sembuh setelah pengobatan sebanyak 1.674 ekor, dan ternak yang mati dengan gejala PMK sebanyak 64 ekor dan ternak bergejala PMK yang dipotong bersyarat sebanyak 79 ekor.
 

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022