Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut, Jawa Barat, mendapatkan dosis vaksin ternak sapi perah untuk mencegah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang saat ini terus merambah hewan ternak di Garut.
"Kami mendapat 200 dosis, itu kami berikan ke sentra ternak sapi perah, sudah divaksin kemarin," kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut Sofyan Yani di Garut, Selasa.
Sofyan Yani menuturkan Pemerintah Provinsi Jabar secara resmi sudah memulai vaksinasi PMK untuk hewan ternak dengan alokasi vaksin sebanyak 1.500 dosis.
Dosis vaksin itu, kata dia, baru diluncurkan oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Kabupaten Sumedang, kemudian beberapa daerah mendapatkan jatah termasuk Garut sebanyak 200 dosis.
"Selain Sumedang, hanya ada beberapa kabupaten yang dapat jatah vaksin, salah satunya Kabupaten Garut," kata Sofyan.
Ia menyampaikan informasi yang diterima bahwa pemerintah pusat akan kembali memasok vaksin PMK untuk alokasi Jabar sebanyak 10 ribuan dosis. "Kalau yang 200 dosis yang kami terima itu sudah langsung habis, ini soalnya para peternak juga sudah ingin," katanya.
Ia menambahkan vaksin PMK dibutuhkan oleh peternak untuk mencegah penularan wabah tersebut yang saat ini kasusnya terus bertambah. "Alokasi obat-obatan sudah ada tiga kali distribusi dari provinsi, namun dari pusat belum ada," katanya.
Hasil laporan Satgas Kesehatan Hewan di Garut tercatat perkembangan wabah PMK yang bergejala dan tidak sebanyak 5.161 ekor sapi, kambing, dan domba.
Petugas telah melakukan pengobatan ternak bergejala PMK sebanyak 3.400 ekor terdiri dari domba 68 ekor, kambing 4 ekor, kerbau 16 ekor, sapi potong 1.532 ekor, dan sapi perah 1.780 ekor.
Sedangkan ternak yang sudah menunjukkan sembuh setelah pengobatan sebanyak 1.674 ekor, dan ternak yang mati dengan gejala PMK sebanyak 64 ekor dan ternak bergejala PMK yang dipotong bersyarat sebanyak 79 ekor.
Butuh ribuan vaksin
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengusulkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk 13.330 ekor ternak ke pemerintah pusat dalam rangka mencegah penyebaran lebih luas wabah PMK.
"Masih menunggu distribusi dari pusat, Garut mengusulkan untuk 13.330 ekor, prioritas sapi perah," kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut Sofyan Yani di Garut, Jumat.
Ia menuturkan hasil laporan tim teknis kesehatan hewan di lapangan telah melakukan pelayanan kesehatan hewan berupa pengobatan pada ternak bergejala PMK dan suportif pada ternak tidak bergejala dengan total sebanyak 4.602 ternak.
Selain pengobatan, kata dia, jajarannya juga telah mengajukan vaksin PMK kepada pemerintah pusat yang diharapkannya secepatnya sampai Garut sehingga vaksinasi terhadap ternak sudah bisa dilakukan untuk mencegah penularan wabah PMK.
"Vaksinasi ini sangat penting mengingat terus terjadi penyebaran PMK hingga sebagian besar hewan ternak di Garut sudah terpapar," kata Sofyan.
Ia menyampaikan usulan vaksin PMK ke pusat itu sesuai dengan jumlah populasi hewan ternak, terutama sapi perah yang ada di Garut. Sambil menunggu vaksin PMK datang, kata dia, maka pihaknya melakukan pengobatan terhadap hewan ternak yang sakit akibat terjangkit PMK.
"Pengobatan terus kami lakukan selama belum ada vaksin," katanya.
Ia mengungkapkan stok obat-obatan untuk menangani ternak yang terjangkit PMK tersisa 2.500 dosis, dan akan terus menipis karena setiap hari digunakan agar ternak bisa kembali sehat.
"Kalau belum divaksin kebutuhan obat akan terus bertambah, makanya vaksinasi harus segera dilakukan," katanya.
Hasil laporan tim kesehatan hewan tercatat telah menunjukkan sembuh atau perbaikan kondisi setelah pengobatan sebanyak 1.429 ternak, dan ternak bergejala PMK yang mati tercatat sebanyak 51 ekor.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Kami mendapat 200 dosis, itu kami berikan ke sentra ternak sapi perah, sudah divaksin kemarin," kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut Sofyan Yani di Garut, Selasa.
Sofyan Yani menuturkan Pemerintah Provinsi Jabar secara resmi sudah memulai vaksinasi PMK untuk hewan ternak dengan alokasi vaksin sebanyak 1.500 dosis.
Dosis vaksin itu, kata dia, baru diluncurkan oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Kabupaten Sumedang, kemudian beberapa daerah mendapatkan jatah termasuk Garut sebanyak 200 dosis.
"Selain Sumedang, hanya ada beberapa kabupaten yang dapat jatah vaksin, salah satunya Kabupaten Garut," kata Sofyan.
Ia menyampaikan informasi yang diterima bahwa pemerintah pusat akan kembali memasok vaksin PMK untuk alokasi Jabar sebanyak 10 ribuan dosis. "Kalau yang 200 dosis yang kami terima itu sudah langsung habis, ini soalnya para peternak juga sudah ingin," katanya.
Ia menambahkan vaksin PMK dibutuhkan oleh peternak untuk mencegah penularan wabah tersebut yang saat ini kasusnya terus bertambah. "Alokasi obat-obatan sudah ada tiga kali distribusi dari provinsi, namun dari pusat belum ada," katanya.
Hasil laporan Satgas Kesehatan Hewan di Garut tercatat perkembangan wabah PMK yang bergejala dan tidak sebanyak 5.161 ekor sapi, kambing, dan domba.
Petugas telah melakukan pengobatan ternak bergejala PMK sebanyak 3.400 ekor terdiri dari domba 68 ekor, kambing 4 ekor, kerbau 16 ekor, sapi potong 1.532 ekor, dan sapi perah 1.780 ekor.
Sedangkan ternak yang sudah menunjukkan sembuh setelah pengobatan sebanyak 1.674 ekor, dan ternak yang mati dengan gejala PMK sebanyak 64 ekor dan ternak bergejala PMK yang dipotong bersyarat sebanyak 79 ekor.
Butuh ribuan vaksin
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengusulkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk 13.330 ekor ternak ke pemerintah pusat dalam rangka mencegah penyebaran lebih luas wabah PMK.
"Masih menunggu distribusi dari pusat, Garut mengusulkan untuk 13.330 ekor, prioritas sapi perah," kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut Sofyan Yani di Garut, Jumat.
Ia menuturkan hasil laporan tim teknis kesehatan hewan di lapangan telah melakukan pelayanan kesehatan hewan berupa pengobatan pada ternak bergejala PMK dan suportif pada ternak tidak bergejala dengan total sebanyak 4.602 ternak.
Selain pengobatan, kata dia, jajarannya juga telah mengajukan vaksin PMK kepada pemerintah pusat yang diharapkannya secepatnya sampai Garut sehingga vaksinasi terhadap ternak sudah bisa dilakukan untuk mencegah penularan wabah PMK.
"Vaksinasi ini sangat penting mengingat terus terjadi penyebaran PMK hingga sebagian besar hewan ternak di Garut sudah terpapar," kata Sofyan.
Ia menyampaikan usulan vaksin PMK ke pusat itu sesuai dengan jumlah populasi hewan ternak, terutama sapi perah yang ada di Garut. Sambil menunggu vaksin PMK datang, kata dia, maka pihaknya melakukan pengobatan terhadap hewan ternak yang sakit akibat terjangkit PMK.
"Pengobatan terus kami lakukan selama belum ada vaksin," katanya.
Ia mengungkapkan stok obat-obatan untuk menangani ternak yang terjangkit PMK tersisa 2.500 dosis, dan akan terus menipis karena setiap hari digunakan agar ternak bisa kembali sehat.
"Kalau belum divaksin kebutuhan obat akan terus bertambah, makanya vaksinasi harus segera dilakukan," katanya.
Hasil laporan tim kesehatan hewan tercatat telah menunjukkan sembuh atau perbaikan kondisi setelah pengobatan sebanyak 1.429 ternak, dan ternak bergejala PMK yang mati tercatat sebanyak 51 ekor.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022