ANTARAJAWABARAT.com,4/8 - Menjelang arus mudik Lebaran Idul Fitri 1433 Hijriyah sejumlah warung dadakan di daerah pantura Kabupaten dan Kota Cirebon, Jawa Barat mulai bermunculan.
"Pekan kedua bulan Ramadhan sejumlah pemilik warung dadakan di daerah Pantura Kabupaten dan Kota Cirebon mulai membenahi tempat mereka, dagangan yang biasa disajikan aneka minuman kemasan dan seduhan, selain itu makanan ringan, mie instan,"kata Anwar salah seorang pemilik warung dadakan di Susukan Kabupaten Cirebon kepada wartawan, Jumat.
Ia menambahkan, kesempatan usaha tahunan selalu dimanfaatkan oleh sejumlah warga Pantura mulai dari Karawang, Subang, Indramayu hingga Cirebon, meski musiman namun keuntungannya masih cukup menjanjikan karena jumlah kendaraan yang melintas cukup tinggi.
Sementara itu Imron pemilik warung dadakan lain mengaku, usaha warung dadakan memanfaatkan arus mudik lebaran Idul Fitri sudah berjalan sekitar 20 tahun, setiap tahun volume kendaraan yang melintasi Pantura terus meningkat, terutama kendaraan roda dua dari Jakarta tujuan Jawa Tengah.
Meningkatnya jumlah kendaraan yang melintasi Pantura, kata dia, kesempatan bagi masyarakat setempat untuk membuka usaha musiman, karena keuntungan masih menjanjikan, namun pedagang jangan menaikan harga berlipat-lipat karena merugikan pedagang lain.
Warung dadakan di pantura Kabupaten Cirebon dan Indramayu sering diwarnai pedagang tidak terpuji, kata Imron, mereka menjual makanan dan minuman harganya tinggi, akibatnya sejumlah pemudik kapok mampir di pantura karena perbuatan pedagang nakal.
"Setiap tahun jumlah warung dadakan di pantura semakin bertambah, meski sejumlah pemudik sudah memilik pelanggan masing-masing, namun persaingan tidak sehat sering terjadi, bukan banting harga malah pedagang menjual mahal makanan dan minuman, mereka hanya memikirkan keuntungan sesaat,"katanya.
Sementara itu Irfan Surya Negara ketua DPDR Jawa Barat menuturkan, jalur utama Pantura mulai dari Karawang hingga Losari perbatasan dengan Jawa Tengah, jumlah kendaraan yang melintas meningkat tajam saat arus mudik dan balik lebaran, kesempatan tersebut bisa menjadi lahan usaha warga setempat.***3***
Enjang S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012
"Pekan kedua bulan Ramadhan sejumlah pemilik warung dadakan di daerah Pantura Kabupaten dan Kota Cirebon mulai membenahi tempat mereka, dagangan yang biasa disajikan aneka minuman kemasan dan seduhan, selain itu makanan ringan, mie instan,"kata Anwar salah seorang pemilik warung dadakan di Susukan Kabupaten Cirebon kepada wartawan, Jumat.
Ia menambahkan, kesempatan usaha tahunan selalu dimanfaatkan oleh sejumlah warga Pantura mulai dari Karawang, Subang, Indramayu hingga Cirebon, meski musiman namun keuntungannya masih cukup menjanjikan karena jumlah kendaraan yang melintas cukup tinggi.
Sementara itu Imron pemilik warung dadakan lain mengaku, usaha warung dadakan memanfaatkan arus mudik lebaran Idul Fitri sudah berjalan sekitar 20 tahun, setiap tahun volume kendaraan yang melintasi Pantura terus meningkat, terutama kendaraan roda dua dari Jakarta tujuan Jawa Tengah.
Meningkatnya jumlah kendaraan yang melintasi Pantura, kata dia, kesempatan bagi masyarakat setempat untuk membuka usaha musiman, karena keuntungan masih menjanjikan, namun pedagang jangan menaikan harga berlipat-lipat karena merugikan pedagang lain.
Warung dadakan di pantura Kabupaten Cirebon dan Indramayu sering diwarnai pedagang tidak terpuji, kata Imron, mereka menjual makanan dan minuman harganya tinggi, akibatnya sejumlah pemudik kapok mampir di pantura karena perbuatan pedagang nakal.
"Setiap tahun jumlah warung dadakan di pantura semakin bertambah, meski sejumlah pemudik sudah memilik pelanggan masing-masing, namun persaingan tidak sehat sering terjadi, bukan banting harga malah pedagang menjual mahal makanan dan minuman, mereka hanya memikirkan keuntungan sesaat,"katanya.
Sementara itu Irfan Surya Negara ketua DPDR Jawa Barat menuturkan, jalur utama Pantura mulai dari Karawang hingga Losari perbatasan dengan Jawa Tengah, jumlah kendaraan yang melintas meningkat tajam saat arus mudik dan balik lebaran, kesempatan tersebut bisa menjadi lahan usaha warga setempat.***3***
Enjang S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012