Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengingatkan seluruh masyarakat untuk lebih teliti saat mau membeli hewan kurban, dipastikan dalam kondisi sehat dan tidak terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) yang selama ini masih harus diswaspadai penularannya.
"Kami mengimbau masyarakat lebih teliti dalam membeli hewan kurban," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Asep Pamungkas kepada wartawan di Cirebon, Selasa.
Baca juga: 160 RTLH di Sukabumi terima bantuan rehabilitasi
Asep menyampaikan, pada saat terjadi wabah seperti saat ini, masyarakat harus teliti dan membeli hewan kurban mendekati Hari Raya Idul Adha, sehingga dapat dipastikan hewan yang dibeli tidak terjangkit PMK.
Karena, lanjut Asep, ketika masyarakat membeli hewan kurban jauh-jauh hari sebelumnya, dikhawatirkan akan terjangkit PMK, dan itu akan merugikan mereka.
Selain itu, masyarakat juga harus mengetahui, apakah di peternakan yang hewan kurban-nya dibeli aman atau tidak, karena ketika ada satu terjangkit, maka dipastikan lainnya juga tertular.
"Teliti sampai kandangnya, karena ketika ada satu hewan yang terjangkit, maka akan dipastikan semua terkena. Untuk itu lebih baik beli hewan kurban dua hari sebelum Idul Adha," katanya.
Asep menambahkan, Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon tidak bisa memastikan hewan kurban yang dijual oleh para pedagang aman dari PMK atau tidak, karena virus ini menyerang dengan cepat.
Bahkan, kata Asep, saat ini sudah ada 899 ekor sapi dan kerbau yang berada di Kabupaten Cirebon terjangkit wabah PMK, padahal saat ditemukan awal wabah PMK, baru pada pertengahan bulan Mei 2022.
"Penyebarannya sangat cepat, sehingga perlu ketelitian dari masyarakat ketika membeli hewan kurban," kata Asep. ***3***
Baca juga: Apindo gandeng masyarakat Tionghoa bangun ekonomi di Jawa Barat
Baca juga: Diskominfo Jawa Barat latih jajarannya di Kabupaten/Kota penerapan keamanan informasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Kami mengimbau masyarakat lebih teliti dalam membeli hewan kurban," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Asep Pamungkas kepada wartawan di Cirebon, Selasa.
Baca juga: 160 RTLH di Sukabumi terima bantuan rehabilitasi
Asep menyampaikan, pada saat terjadi wabah seperti saat ini, masyarakat harus teliti dan membeli hewan kurban mendekati Hari Raya Idul Adha, sehingga dapat dipastikan hewan yang dibeli tidak terjangkit PMK.
Karena, lanjut Asep, ketika masyarakat membeli hewan kurban jauh-jauh hari sebelumnya, dikhawatirkan akan terjangkit PMK, dan itu akan merugikan mereka.
Selain itu, masyarakat juga harus mengetahui, apakah di peternakan yang hewan kurban-nya dibeli aman atau tidak, karena ketika ada satu terjangkit, maka dipastikan lainnya juga tertular.
"Teliti sampai kandangnya, karena ketika ada satu hewan yang terjangkit, maka akan dipastikan semua terkena. Untuk itu lebih baik beli hewan kurban dua hari sebelum Idul Adha," katanya.
Asep menambahkan, Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon tidak bisa memastikan hewan kurban yang dijual oleh para pedagang aman dari PMK atau tidak, karena virus ini menyerang dengan cepat.
Bahkan, kata Asep, saat ini sudah ada 899 ekor sapi dan kerbau yang berada di Kabupaten Cirebon terjangkit wabah PMK, padahal saat ditemukan awal wabah PMK, baru pada pertengahan bulan Mei 2022.
"Penyebarannya sangat cepat, sehingga perlu ketelitian dari masyarakat ketika membeli hewan kurban," kata Asep. ***3***
Baca juga: Apindo gandeng masyarakat Tionghoa bangun ekonomi di Jawa Barat
Baca juga: Diskominfo Jawa Barat latih jajarannya di Kabupaten/Kota penerapan keamanan informasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022