Palang Merah Indonesia (PMI) Cianjur, Jawa Barat, masih membuka layanan pengasapan secara cuma-cuma bagi warga sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Wakil Ketua PMI Cianjur dr. Frida Laila Yahya saat dihubungi di Cianjur, Sabtu, mengatakan kegiatan pengasapan yang dilakukan relawan di sejumlah kecamatan seiring tingginya temuan kasus DBD seperti di Kecamatan Karangtengah yang dilaporkan aparat desa.
Baca juga: 2 warga Cianjur meninggal akibat DBD
"Untuk pekan ini, permintaan fogging dari sejumlah wilayah di Cianjur meningkat seiring tingginya temuan kasus. Kami menyiagakan relawan untuk melakukan tugas di sejumlah titik di Kecamatan Karangtengah," katanya.
Pekan sebelumnya pihaknya juga mendapat permintaan dari warga di beberapa kelurahan dan desa di Cianjur, karena tingginya angka warga yang terjangkit DBD. Meski fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, pihaknya tetap mengimbau warga untuk menjaga kebersihan dan meningkatkan kewaspadaan.
"Warga diimbau tetap melakukan 3M menguras, menutup dan mengubur tempat yang dapat dijadikan sarang untuk nyamuk berkembang biak. Kebersihan lingkungan tempat tinggal harus menjadi perhatian bersama sehingga dapat menekan kasus DBD di Cianjur," katanya.
Kepala Desa Sindanglaka, Kecamatan Karengtengah, Asep Kurtubi mengatakan, pihaknya terbantu dengan pengasapan yang dilakukan relawan PMI Cianjur karena sejak beberapa pekan terakhir, sejumlah warganya dinyatakan positif DBD sehingga harus menjalani perawatan di puskesmas dan dirujuk ke RSUD Cianjur.
"Kami berharap pengasapan dapat mengurangi risiko warga terjangkit DBD karena selama satu pekan terakhir lebih dari 20 orang terutama anak balita dilaporkan menjalani perawatan karena diduga DBD. Kami juga mengimbau warga untuk rajin membersihkan lingkungan tempat tinggal," kata Asep.
Baca juga: Dinkes Cianjur catat satu orang pasien DBD meninggal dunia
Baca juga: Waspada DBD hingga tingkat RT di Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Wakil Ketua PMI Cianjur dr. Frida Laila Yahya saat dihubungi di Cianjur, Sabtu, mengatakan kegiatan pengasapan yang dilakukan relawan di sejumlah kecamatan seiring tingginya temuan kasus DBD seperti di Kecamatan Karangtengah yang dilaporkan aparat desa.
Baca juga: 2 warga Cianjur meninggal akibat DBD
"Untuk pekan ini, permintaan fogging dari sejumlah wilayah di Cianjur meningkat seiring tingginya temuan kasus. Kami menyiagakan relawan untuk melakukan tugas di sejumlah titik di Kecamatan Karangtengah," katanya.
Pekan sebelumnya pihaknya juga mendapat permintaan dari warga di beberapa kelurahan dan desa di Cianjur, karena tingginya angka warga yang terjangkit DBD. Meski fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, pihaknya tetap mengimbau warga untuk menjaga kebersihan dan meningkatkan kewaspadaan.
"Warga diimbau tetap melakukan 3M menguras, menutup dan mengubur tempat yang dapat dijadikan sarang untuk nyamuk berkembang biak. Kebersihan lingkungan tempat tinggal harus menjadi perhatian bersama sehingga dapat menekan kasus DBD di Cianjur," katanya.
Kepala Desa Sindanglaka, Kecamatan Karengtengah, Asep Kurtubi mengatakan, pihaknya terbantu dengan pengasapan yang dilakukan relawan PMI Cianjur karena sejak beberapa pekan terakhir, sejumlah warganya dinyatakan positif DBD sehingga harus menjalani perawatan di puskesmas dan dirujuk ke RSUD Cianjur.
"Kami berharap pengasapan dapat mengurangi risiko warga terjangkit DBD karena selama satu pekan terakhir lebih dari 20 orang terutama anak balita dilaporkan menjalani perawatan karena diduga DBD. Kami juga mengimbau warga untuk rajin membersihkan lingkungan tempat tinggal," kata Asep.
Baca juga: Dinkes Cianjur catat satu orang pasien DBD meninggal dunia
Baca juga: Waspada DBD hingga tingkat RT di Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022