Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor, Iwan Setiawan ingin menjadikan Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sebagai sentra kopi, karena di wilayahnya terdapat banyak perkebunan kopi.
"Ke depan kami akan menjadikan Sukamakmur sebagai sentra kopi, selain jadi destinasi wisata alam, bisa jadi destinasi wisata kopi dan pasar kopi di Kabupaten Bogor. Mari bersama kita sosialisasikan secara luas, agar Sukamakmur ini dikenal sebagai sentra kopi,” ungkapnya usai panen biji kopi di Sukamakmur, Bogor, Rabu.
Ia menjelaskan, Kabupaten Bogor memiliki potensi besar dalam pengembangan komoditas kopi. Terdapat 6.089 hektar perkebunan kopi robusta rakyat, dengan jumlah petani kopi mencapai 28.935 orang dan produksi tahun 2021 mencapai 4.150 ton.
Capaian produksi kopi robusta tersebut menempatkan Kabupaten Bogor menjadi yang terbesar di Jawa Barat dan urutan keempat di tingkat nasional.
Iwan berharap, semakin banyak anak muda yang masuk di bidang pertanian, sehingga lebih banyak memanfaatkan teknologi digital untuk produksi (smart farming) dan pemasaran.
“Semoga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan produksi dan kualitas mutu kopi agar semakin berdaya saing dan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan para petani,” kata Iwan.
Sementara, Kepala Dinas Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor, Siti Nurianty menyebutkan, sesuai dengan salah satu Program Pancakarsa, berdasarkan data statistik Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bogor menyumbang 40 persen dari total produksi Kopi Robusta di Jawa Barat.
“Adapun sentra produksi Kopi Robusta di Kabupaten Bogor meliputi Kecamatan Sukamakmur, Tanjungsari, Cariu, Babakan Madang, Pamijahan dan Kecamatan Megamendung," paparnya.
Ia menerangkan, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Distanhorbun kembali menyalurkan bantuan berupa benih kopi, bantuan bangunan unit pengelolaan hasil (UPH), bantuan bangunan pengering, pulper kopi, mesin grading, huller kopi dan sarana lainnya kepada lima kelompok tani, salah satunya di Sukamakmur.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Ke depan kami akan menjadikan Sukamakmur sebagai sentra kopi, selain jadi destinasi wisata alam, bisa jadi destinasi wisata kopi dan pasar kopi di Kabupaten Bogor. Mari bersama kita sosialisasikan secara luas, agar Sukamakmur ini dikenal sebagai sentra kopi,” ungkapnya usai panen biji kopi di Sukamakmur, Bogor, Rabu.
Ia menjelaskan, Kabupaten Bogor memiliki potensi besar dalam pengembangan komoditas kopi. Terdapat 6.089 hektar perkebunan kopi robusta rakyat, dengan jumlah petani kopi mencapai 28.935 orang dan produksi tahun 2021 mencapai 4.150 ton.
Capaian produksi kopi robusta tersebut menempatkan Kabupaten Bogor menjadi yang terbesar di Jawa Barat dan urutan keempat di tingkat nasional.
Iwan berharap, semakin banyak anak muda yang masuk di bidang pertanian, sehingga lebih banyak memanfaatkan teknologi digital untuk produksi (smart farming) dan pemasaran.
“Semoga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan produksi dan kualitas mutu kopi agar semakin berdaya saing dan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan para petani,” kata Iwan.
Sementara, Kepala Dinas Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor, Siti Nurianty menyebutkan, sesuai dengan salah satu Program Pancakarsa, berdasarkan data statistik Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bogor menyumbang 40 persen dari total produksi Kopi Robusta di Jawa Barat.
“Adapun sentra produksi Kopi Robusta di Kabupaten Bogor meliputi Kecamatan Sukamakmur, Tanjungsari, Cariu, Babakan Madang, Pamijahan dan Kecamatan Megamendung," paparnya.
Ia menerangkan, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Distanhorbun kembali menyalurkan bantuan berupa benih kopi, bantuan bangunan unit pengelolaan hasil (UPH), bantuan bangunan pengering, pulper kopi, mesin grading, huller kopi dan sarana lainnya kepada lima kelompok tani, salah satunya di Sukamakmur.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022