Pemerintah Kabupaten Garut di Provinsi Jawa Barat menyiapkan bantuan bagi peternak yang mengalami kerugian karena ternaknyaterdampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Kita akan memberikan uang kerohiman, kadeudeuhistilahnya, untuk peternak yang hewannya mati atau sakit," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut, Kamis.
Baca juga: Seorang nelayan korban perahu terbalik masih hilang di perairan Garut
Pemerintah kabupaten, ia mengatakan, masih memperhitungkan besaran bantuan yang akan diberikan kepada peternak yang terdampak wabah PMK.
Menurut dia, pemerintah kabupaten sudah menyiapkan dana Rp570 juta untuk pengadaan obat-obatan dan biaya operasional petugas di lapangan sejak wabah PMKterjadi di wilayah Garut.
"Untuk dana kerohiman ini bisa juga dari dana sana (Rp570 juta), tapi kalau kurang nanti bisa dari BTT(belanja tidak terduga)," katanya.
Ia mengatakan bahwa penularan PMK telah membuat peternak merugi karena sapi potong mereka bobotnyaturun sehingga harga jualnyajuga turun.
"Sapi perah kerugian per harinya satu miliar potensinya, sapi potong juga sama, penurunan bobot daging," katanya.
Helmi menyampaikan bahwa pemerintah kabupaten sudah mengerahkan petugas kesehatan untuk memeriksa ternak dan membagikan obat serta berupaya mencegah penularan PMK meluas.
Selain itu, dia mengatakan, pemerintah daerah memperketat pemeriksaan sapi dan hewan ternak lain yang didatangkan dari luar daerah guna memastikan ternak yang masuk ke wilayah Garut dalam kondisi sehat dan dilengkapi dokumen kesehatan hewan.
"Upaya kami memperketat masuknya sapi dari luar daerah, yang diperbolehkan masuk ke Garut hanya yang memiliki surat sehat," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut jalin kerja sama dengan UPI untuk pengembangan pendidikan dan pengabdian
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Kita akan memberikan uang kerohiman, kadeudeuhistilahnya, untuk peternak yang hewannya mati atau sakit," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut, Kamis.
Baca juga: Seorang nelayan korban perahu terbalik masih hilang di perairan Garut
Pemerintah kabupaten, ia mengatakan, masih memperhitungkan besaran bantuan yang akan diberikan kepada peternak yang terdampak wabah PMK.
Menurut dia, pemerintah kabupaten sudah menyiapkan dana Rp570 juta untuk pengadaan obat-obatan dan biaya operasional petugas di lapangan sejak wabah PMKterjadi di wilayah Garut.
"Untuk dana kerohiman ini bisa juga dari dana sana (Rp570 juta), tapi kalau kurang nanti bisa dari BTT(belanja tidak terduga)," katanya.
Ia mengatakan bahwa penularan PMK telah membuat peternak merugi karena sapi potong mereka bobotnyaturun sehingga harga jualnyajuga turun.
"Sapi perah kerugian per harinya satu miliar potensinya, sapi potong juga sama, penurunan bobot daging," katanya.
Helmi menyampaikan bahwa pemerintah kabupaten sudah mengerahkan petugas kesehatan untuk memeriksa ternak dan membagikan obat serta berupaya mencegah penularan PMK meluas.
Selain itu, dia mengatakan, pemerintah daerah memperketat pemeriksaan sapi dan hewan ternak lain yang didatangkan dari luar daerah guna memastikan ternak yang masuk ke wilayah Garut dalam kondisi sehat dan dilengkapi dokumen kesehatan hewan.
"Upaya kami memperketat masuknya sapi dari luar daerah, yang diperbolehkan masuk ke Garut hanya yang memiliki surat sehat," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut jalin kerja sama dengan UPI untuk pengembangan pendidikan dan pengabdian
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022