Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terus berupaya mendorong para pelaku UMKM untuk lebih memanfaatkan teknologi menyusul masih banyak pelaku usaha yang menerapkan pola-pola pemasaran konvensional.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, dalam keterangannya di Purwakarta, Rabu mengatakan pada era digital sekarang ini UMKM diharapkan bisa lebih berinovasi misalnya dengan memanfaatkan jejaring pasar online sebagai akses pemasarannya.

"Hingga 2021, di kita masih ada sedikitnya 5.670 wirausaha baru yang tergabung dalam 15 kelompok UMKM dan masih menggunakan metode pemasaran konvensional dengan basis pasar yang terbatas," kata Bupati di sela rapat evaluasi Percepatan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) pada Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan Kementerian, Lembaga dan Pemda.

Atas dasar itu, Pemkab Purwakarta mendorong para pelaku UMKM tersebut bisa lebih melek digital untuk memperluas pemasarannya dan tak lagi mengandalkan pasar konvensional saja.

Menurut dia, upaya yang akan dilakukan jajarannya ialah dengan memberikan pelatihan digitalpreneur kepada para pelaku UMKM baru tersebut.

Ia menyebutkan ada 750 pelaku usaha yang akan diikutsertakan dalam program pelatihan digitalpreneur.
"Mereka akan dilatih dan diberi beberapa pemahaman, misalnya mengenai broadcasting, bisnis e-commerce, digital content, e-learning dan bisnis afiliasi. Dengan pelatihan ini, ke depan mereka diharapkan bisa lebih memperluas jaringan pemasaran produknya," kata Anne.

Dengan program tersebut, Anne berharap produk UMKM lokal bisa naik kelas dan bisa turut bersaing di pasar global, minimal bisa turut bekerja sama dengan marketplace yang sudah ada.

"Di kita sudah ada aplikasi e-commerce Topur (Toko Purwakarta) yang mungkin bisa digunakan oleh para pelaku UMKM ini. Kalau sudah melek digital, tidak menutup kemungkinan mereka bisa menjalin kerja sama dengan e-commerce yang ada di Jawa Barat," kata dia.

Pewarta: M Ali Khumaini

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022