Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperdagin) Cianjur, Jawa Barat, mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memasarkan produknya secara digital dengan bergabung  marketplace atau toko online, agar pasar semakin luas.

Kepala Bidang (Kabid) Koperasi dan UMKM Diskoperdagin Cianjur, Epra Haryono di Cianjur Senin, mengatakan pihaknya telah bertemu pengelola sejumlah marketplace yang berkenan memberikan pendaftaran gratis bagi pelaku UMKM Cianjur.

Baca juga: Polres Cianjur salurkan bantuan tunai kepada 509 penerima

“Pengelola toko online itu, juga menyarankan agar pelaku UMKM di Cianjur, mendaftar di sejumlah platform yang sudah lumayan besar agar produk unggulan yang mereka produksi dapat ditawarkan secara online tanpa harus bertemu langsung," katanya.

Bahkan toko online yang sudah menjalin kerja sama dengan Pemkab Cianjur, telah melakukan pelatihan bagi UMKM yang belum mengerti terkait pemasaran online untuk melakukan pendaftaran langsung ke sejumlah aplikasi toko online.

Pihaknya mencatat saat ini, terdapat 53 ribu pelaku UMKM yang tersebar di seluruh wilayah Cianjur yang didominasi UMKM dalam bidang  usaha makanan dan ribuan produk unggulan yang dihasilkan. Sebagian besar sudah memasarkan secara  online melalui media sosial dan sebagian masuk marketplace.
“Harapan kami dengan pemasaran online baik di medsos, toko online hingga marketplace, dapat menjawab keluhan pelaku UMKM di Cianjur yang selama ini kesulitan mendapatkan pasar," katanya.

Untuk pengembangan, pihaknya akan menyediakan sejumlah program termasuk bantuan modal untuk menciptakan UMKM  unggul yang dapat bersaing di tingkat nasional hingga internasional.

Baca juga: Pemkab Cianjur minta Camat data pelaku UMKM di wilayahnya

Pelaku UMKM di Cianjur sangat terbantu dengan program pemasaran online mulai dari media sosial, toko online hingga marketplace. Mereka menjalankan program tersebut  dibantu pelaku usaha yang sudah lebih dahulu menggunakan teknologi  digital.

"Kami terus belajar untuk mendaftar sampai mem-posting sendiri produk yang akan ditawarkan melalui media online, sebelumnya agak susah karena belum mengerti kalau sekarang kami saling berbagi dengan pelaku usaha yang lain, pelatihan harus lebih sering dilakukan dinas," kata pelaku UMKM olahan makanan, Naynay (42).

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022