Para petugas kebersihan (pesapon) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengaku kehilangan sosok Ade Yasin, Bupati Bogor nonaktif pada momen halal bihalal saat hari pertama masuk kerja usai libur Lebaran 1443 Hijriah.
"Saya lagi 'nungguin' Ibu Bupati. Kalau habis Lebaran kita selalu dikumpulkan, diajak ngobrol, bahkan suka diberi bantuan. Saat anak saya lagi sakit, juga Ibu suka ngasih (bantuan)," kata salah satu pesapon, Salma saat ditemui di pendopo atau rumah dinas bupati, di Kompleks Pemkab Bogor, Cibinong, Senin.
Baca juga: Bupati Bogor sidak tiga dinas pelayanan publik
Aktivitas di area rumah dinas bupati sendiri tampak sepi. Selain ada pesapon yang sedang bersih-bersih, hanya terlihat beberapa petugas Satpol PP melakukan pengamanan.
Kondisi tersebut berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya ketika hari pertama masuk kerja usai libur Lebaran karena biasanya Ade Yasin selalu mengumpulkan "pesapon" di halaman rumah dinas untuk sekedar berbagai cerita dan memberi bantuan.
Salma berharap, Ade Yasin dapat dengan tabah dan kuat melalui seluruh perkara yang sedang menjeratnya setelah dijemput petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di rumah dinasnya pada Rabu (27/4) dini hari.
"Kita doain aja semoga ibu selalu sehat dan dilancarkan urusannya," kata Salma.
"Pesapon" lainnya, Yaman mengaku sedih ketika mengetahui Ade Yasin berurusan dengan institusi KPK. ia menganggap Ade Yasin sebagai sosok yang baik hati.
Baca juga: 3 PNS Pemkab Bogor dinon-aktifkan terkait kasus suap BPK
"Kalau setiap pagi itu, saat akan berangkat kerja Ibu (Ade Yasin) tidak pernah lupa suka menyapa saya. Saya bahkan selalu bantu 'nyuciin' (mencuci) mobil Ibu. Harapan saya semoga Ibu bebas karena saya yakin Ibu orang baik," kata Yaman.
Sebelumnya, pada akhir tahun 2019 Ade Yasin dihadiahi ibu-ibu "pesapon" setelah resmi menaikkan upah mereka di Kabupaten Bogor.
Saat itu, menurutnya, sudah sejak sembilan tahun silam upah pesapon yang merupakan mitra Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor tidak mengalami kenaikan. Kemudian, ia menaikkan upah yang semula Rp40 ribu per hari menjadi Rp50 ribu per hari.
Di waktu yang bersamaan, Ade Yasin juga menaikkan tunjangan kesehatan sebesar Rp100 ribu, dari semula Rp250 ribu, menjadi Rp350 ribu per bulan.
"Sebagai ungkapan rasa terimakasih dan apresiasi saya bagi para pesapon. Untuk warga Kabupaten Bogor, hargailah hasil kerja para pesapon dengan tidak membuang sampah sembarangan," kata Ade Yasin kala itu.
Baca juga: BPTJ: Pemkab Bogor agar kontrol ketat pembangunan di Kawasan Puncak
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Saya lagi 'nungguin' Ibu Bupati. Kalau habis Lebaran kita selalu dikumpulkan, diajak ngobrol, bahkan suka diberi bantuan. Saat anak saya lagi sakit, juga Ibu suka ngasih (bantuan)," kata salah satu pesapon, Salma saat ditemui di pendopo atau rumah dinas bupati, di Kompleks Pemkab Bogor, Cibinong, Senin.
Baca juga: Bupati Bogor sidak tiga dinas pelayanan publik
Aktivitas di area rumah dinas bupati sendiri tampak sepi. Selain ada pesapon yang sedang bersih-bersih, hanya terlihat beberapa petugas Satpol PP melakukan pengamanan.
Kondisi tersebut berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya ketika hari pertama masuk kerja usai libur Lebaran karena biasanya Ade Yasin selalu mengumpulkan "pesapon" di halaman rumah dinas untuk sekedar berbagai cerita dan memberi bantuan.
Salma berharap, Ade Yasin dapat dengan tabah dan kuat melalui seluruh perkara yang sedang menjeratnya setelah dijemput petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di rumah dinasnya pada Rabu (27/4) dini hari.
"Kita doain aja semoga ibu selalu sehat dan dilancarkan urusannya," kata Salma.
"Pesapon" lainnya, Yaman mengaku sedih ketika mengetahui Ade Yasin berurusan dengan institusi KPK. ia menganggap Ade Yasin sebagai sosok yang baik hati.
Baca juga: 3 PNS Pemkab Bogor dinon-aktifkan terkait kasus suap BPK
"Kalau setiap pagi itu, saat akan berangkat kerja Ibu (Ade Yasin) tidak pernah lupa suka menyapa saya. Saya bahkan selalu bantu 'nyuciin' (mencuci) mobil Ibu. Harapan saya semoga Ibu bebas karena saya yakin Ibu orang baik," kata Yaman.
Sebelumnya, pada akhir tahun 2019 Ade Yasin dihadiahi ibu-ibu "pesapon" setelah resmi menaikkan upah mereka di Kabupaten Bogor.
Saat itu, menurutnya, sudah sejak sembilan tahun silam upah pesapon yang merupakan mitra Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor tidak mengalami kenaikan. Kemudian, ia menaikkan upah yang semula Rp40 ribu per hari menjadi Rp50 ribu per hari.
Di waktu yang bersamaan, Ade Yasin juga menaikkan tunjangan kesehatan sebesar Rp100 ribu, dari semula Rp250 ribu, menjadi Rp350 ribu per bulan.
"Sebagai ungkapan rasa terimakasih dan apresiasi saya bagi para pesapon. Untuk warga Kabupaten Bogor, hargailah hasil kerja para pesapon dengan tidak membuang sampah sembarangan," kata Ade Yasin kala itu.
Baca juga: BPTJ: Pemkab Bogor agar kontrol ketat pembangunan di Kawasan Puncak
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022