Pemerintah Kabupaten Bandung di Provinsi Jawa Barat mengamankan dua jalur alternatif mudik yang kerap dilalui warga untuk menuju ke Kabupaten Garut, yakni Jalur Kamojang dan Jalur Cijapati.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan bahwa aparat keamanan mesti siaga di dua jalur alternatif tersebut untuk memastikan para pemudik bisa lewat dengan aman.
Baca juga: Bupati: 170 ha lahan di Bandung akan dibangun danau retensi
"Apalagi di malam hari, tim gabungan atau pasukan harus siap siaga di jalur-jalur perbatasan yang rawan untuk memberikan rasa nyaman kepada para pemudik Lebaran," kata Dadang di Bandung, Rabu.
Menurut dia, sebanyak 212 personel dari organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung telah disiapkan untuk mengamankan jalur-jalur mudik dari tujuh hari sebelum sampai tujuh hari sesudah Lebaran.
Personel dari organisasi perangkat daerah, ia melanjutkan, akan ditempatkan di jalur-jalur yang dilewati oleh pemudik termasuk Jalur Kamojang dan Jalur Cijapati.
"Pengaman arus mudik dan balik Lebaran juga melibatkan para relawan, di antaranya dari anggota Pramuka, Karang Taruna, KNPI, ormas," kata Dadang, menambahkan, ada 11 pos pengamanan mudik yang disiapkan di wilayah Kabupaten Bandung.
Bupati mengatakan bahwa Kabupaten Bandung merupakan salah satu tempat perlintasan pemudik yang hendak menuju ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Baca juga: Pemkab Bandung dan PTPN koordinasi terkait proyek Tol Soreang-Ciwidey
Kondisi yang demikian menuntut pemerintah kabupaten untuk meningkatkan kewaspadaan, termasuk kewaspadaan terhadap peningkatan risiko penularan COVID-19.
Bupati menganjurkan warga yang hendak mudik menjalani vaksinasi penguat untuk meminimalkan risiko penularan virus corona penyebab COVID-19.
"Bagi yang belum divaksin, wajib tes antigen sebelum keberangkatan mudik menuju kampung halaman," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan bahwa aparat keamanan mesti siaga di dua jalur alternatif tersebut untuk memastikan para pemudik bisa lewat dengan aman.
Baca juga: Bupati: 170 ha lahan di Bandung akan dibangun danau retensi
"Apalagi di malam hari, tim gabungan atau pasukan harus siap siaga di jalur-jalur perbatasan yang rawan untuk memberikan rasa nyaman kepada para pemudik Lebaran," kata Dadang di Bandung, Rabu.
Menurut dia, sebanyak 212 personel dari organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung telah disiapkan untuk mengamankan jalur-jalur mudik dari tujuh hari sebelum sampai tujuh hari sesudah Lebaran.
Personel dari organisasi perangkat daerah, ia melanjutkan, akan ditempatkan di jalur-jalur yang dilewati oleh pemudik termasuk Jalur Kamojang dan Jalur Cijapati.
"Pengaman arus mudik dan balik Lebaran juga melibatkan para relawan, di antaranya dari anggota Pramuka, Karang Taruna, KNPI, ormas," kata Dadang, menambahkan, ada 11 pos pengamanan mudik yang disiapkan di wilayah Kabupaten Bandung.
Bupati mengatakan bahwa Kabupaten Bandung merupakan salah satu tempat perlintasan pemudik yang hendak menuju ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Baca juga: Pemkab Bandung dan PTPN koordinasi terkait proyek Tol Soreang-Ciwidey
Kondisi yang demikian menuntut pemerintah kabupaten untuk meningkatkan kewaspadaan, termasuk kewaspadaan terhadap peningkatan risiko penularan COVID-19.
Bupati menganjurkan warga yang hendak mudik menjalani vaksinasi penguat untuk meminimalkan risiko penularan virus corona penyebab COVID-19.
"Bagi yang belum divaksin, wajib tes antigen sebelum keberangkatan mudik menuju kampung halaman," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022