ANTARAJAWABARAT.com,27/4 - Seribuan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 9 Kabupaten Garut, Jawa Barat, mendeklarasikan antiberandalan bermotor dihadapan para guru dan kepolisian di halaman sekolah itu, Jumat.

Para siswa dan siswi berkumpul di lapangan terbuka sekolah dan mengucapkan ikrar atau sumpah menolak untuk bergabung dengan kelompok berandalan bermotor.

Bahkan deklarasi itu, seluruh siswa didata identitas dan atribut yang digunakan siswa oleh kepolisian dan guru sekolah, khawatir ada keterlibatan masuk anggota berandalan bermotor.

"Kalau terbukti siswa kami masuk geng motor, sekolah tidak akan sungkan-sungkan mengeluarkan siswa dari sekolah," kata Kepala SMK Negeri 9 Garut, Supriyanto.

Sepengetahuan pihak sekolah berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Supriyanto siswanya berjumlah 1071 orang tidak ada yang terlibat bergabung dengan berandalan bermotor.

Meskipun sebelumnya, kata Supriyanto ada salah seorang siswanya terlibat berandalan bermotor dan berbuat asusila terhadap seorang gadis, sehingga harus berurusan dengan pihak kepolisian.

"Saya juga heran, padahal siswa kami itu, di sekolah baik, nilainya juga bagus, mungkin terpengaruh diluar atau diajak sama temannya," kata Supriyanto.

Sejumlah siswa SMK Negeri 9 Garut menyatakan mengecam aksi kekerasan dan perilaku buruk yang dilakukan para berandalan bermotor.

Menurut siswa keberadaan berandalan bermotor itu sudah tidak mencerminkan anak muda sebagai generasi bangsa yang baik, karena telah melakukan perbuatan meresahkan masyarakat.

Sejumlah siswa berharap perbuatan yang dilakukan berandalan bermotor dengan mengganggu masyarakat atau pengguna jalan raya agar ditindak tegas oleh kepolisian.

"Saya menolak keberadaan geng motor, saya harap polisi menindak tegas mereka yang telah berbuat salah melakukan kejahatan dan pemerasan," katanya.***1***

Feri P

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012