ANTARAJAWABARAT.com, 13/4 -Sepanjang tahun 2012, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Cianjur, Jabar, memberangkatkan lebih dari 1.000 tenaga kerja ke luar negeri.
Kadinsosnakertrans Cianjur, Sumitra, Jumat, menuturkan, jumlah tersebut sesuai data yang masuk sejak Januari hingga Maret 2012.
"Setiap bulan bisa mencapai 300 orang lebih yang berangkat. Hampir 99 persen yang berangkat, Tenaga Kerja Wanita (TKW)," katanya.
Dia menjelaskan, tujuan utama para TKI tersebut, hingga saat ini masih wilayah timur tengah, selain itu beberapa wilayah Asia seperti Malaysia.
Sedangkan proses pemberangkatan tenaga kerja, tutur dia, disesuaikan dengan peraturan yang baru, yakni melalui online. Sehingga jika tidak melalui proses tersebut berarti ilegal.
"Pendataan itu, by name by adress, sehingga jelas dan kalau pun ada kendala nantinya lebih mudah bagi kami untuk membantu," ucapnya.
Melalui sistem online tersebut, jelas dia, bisa menekan angka kekerasan yang menimpa para TKI ketika bekerja di negara orang.
"Sistem online ini, membuat pendataan tenaga kerja yang berangkat mengalami peningkatan. Dibandingkan dua tahun kebelakang, 2010, terdata hanya 72 orang dan pada 2011 yang terdata di dinas hanya 62 orang. Setelah ditetap sistem online, pada 2012 ini, bulan ketiga mencapai 1000 orang," tandasnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012
Kadinsosnakertrans Cianjur, Sumitra, Jumat, menuturkan, jumlah tersebut sesuai data yang masuk sejak Januari hingga Maret 2012.
"Setiap bulan bisa mencapai 300 orang lebih yang berangkat. Hampir 99 persen yang berangkat, Tenaga Kerja Wanita (TKW)," katanya.
Dia menjelaskan, tujuan utama para TKI tersebut, hingga saat ini masih wilayah timur tengah, selain itu beberapa wilayah Asia seperti Malaysia.
Sedangkan proses pemberangkatan tenaga kerja, tutur dia, disesuaikan dengan peraturan yang baru, yakni melalui online. Sehingga jika tidak melalui proses tersebut berarti ilegal.
"Pendataan itu, by name by adress, sehingga jelas dan kalau pun ada kendala nantinya lebih mudah bagi kami untuk membantu," ucapnya.
Melalui sistem online tersebut, jelas dia, bisa menekan angka kekerasan yang menimpa para TKI ketika bekerja di negara orang.
"Sistem online ini, membuat pendataan tenaga kerja yang berangkat mengalami peningkatan. Dibandingkan dua tahun kebelakang, 2010, terdata hanya 72 orang dan pada 2011 yang terdata di dinas hanya 62 orang. Setelah ditetap sistem online, pada 2012 ini, bulan ketiga mencapai 1000 orang," tandasnya.*
Editor : Sapto HP
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012