Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat jumlah penumpang menuju sejumlah wilayah di selatan daerah itu masih nomal, belum terlihat lonjakan menjelang masuknya bulan puasa, namun berbagai antisipasi termasuk menambah armada sudah disiapkan.
Kepala Terminal Pasirhayam Cianjur, Mamun melalui staf terminal Rafli di Cianjur Sabtu, mengatakan, sejak satu pekan terakhir pihak terminal sudah memastikan kesiapan guna mengantisipasi lonjakan penumpang, termasuk membenahi ruang tunggu di terminal, meski hingga Sabtu sore penumpang belum terlihat meningkat.
Baca juga: Polres Cianjur lakukan tes cepat di Terminal Bus Pasirhayam
"Mulai dari kesiapan seperti kendaraan, sopir sampai tarif yang digunakan selama puasa masih normal mulai dari Rp 20.000 untuk jarak dekat dan jarak jauh Rp 60.000, meski sampai saat ini belum ada lonjakan penumpang. Tiga tahun sebelumnya jumlah penumpang sudah meningkat tiga hari sebelum puasa," katanya.
Pihaknya memperkirakan lonjakan penumpang akan terlihat satu pekan setelah masuknya bulan puasa hingga satu hari menjelang lebaran karena pemerintah pusat sudah mengizinkan mudik tahun ini, dengan sejumlah persyaratan seperti vaksinasi lengkap ditambah booster.
Koordinator Lapangan sopir Elf, Teguh mengungkapkan pihaknya sudah siap siaga dalam menambah jumlah unit kendaraan yang beroperasi menuju selatan Cianjur, guna mengantisipasi terjadinya lonjakan penumpang yang diperkirakan akan terjadi satu hari setelah puasa.
Baca juga: Penumpang di Terminal Bus Pasirhayam Cianjur menurun tajam
"Kita siapkan penambahan kendaraan dan pemadatan jadwal operasional untuk jalur Terminal Pasirhayam menuju berbagai wilayah di selatan Cianjur. Selama bulan puasa tidak ada kenaikan tarif masih normal untuk jarak dekat dan jauh," katanya.
Pihaknya menduga masih sepi nya penumpang satu hari menjelang masuknya puasa karena berbagai faktor mulai dari travel gelap yang bebas beroperasi dan pemudik memilih menggunakan kendaraan pribadi, meski pemerintah sudah tidak melarang kegiatan mudik saat puasa dan lebaran.
"Maraknya travel gelap yang beroperasi membuat kami kehilangan penumpang karena mereka menjemput langsung penumpang ke alamat dan sampai ke alamat di kampungnya di wilayah selatan. Harapan kami travel gelap segera ditertibkan karena tidak mengantongi izin," katanya.
Baca juga: Seratusan sopir angkutan umum mogok massal protes travel gelap
Baca juga: Seratusan sopir angkutan elf Cianjur mogok massal
Baca juga: Hasil tes cepat di terminal Cianjur 100 persen nonreaktif
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Kepala Terminal Pasirhayam Cianjur, Mamun melalui staf terminal Rafli di Cianjur Sabtu, mengatakan, sejak satu pekan terakhir pihak terminal sudah memastikan kesiapan guna mengantisipasi lonjakan penumpang, termasuk membenahi ruang tunggu di terminal, meski hingga Sabtu sore penumpang belum terlihat meningkat.
Baca juga: Polres Cianjur lakukan tes cepat di Terminal Bus Pasirhayam
"Mulai dari kesiapan seperti kendaraan, sopir sampai tarif yang digunakan selama puasa masih normal mulai dari Rp 20.000 untuk jarak dekat dan jarak jauh Rp 60.000, meski sampai saat ini belum ada lonjakan penumpang. Tiga tahun sebelumnya jumlah penumpang sudah meningkat tiga hari sebelum puasa," katanya.
Pihaknya memperkirakan lonjakan penumpang akan terlihat satu pekan setelah masuknya bulan puasa hingga satu hari menjelang lebaran karena pemerintah pusat sudah mengizinkan mudik tahun ini, dengan sejumlah persyaratan seperti vaksinasi lengkap ditambah booster.
Koordinator Lapangan sopir Elf, Teguh mengungkapkan pihaknya sudah siap siaga dalam menambah jumlah unit kendaraan yang beroperasi menuju selatan Cianjur, guna mengantisipasi terjadinya lonjakan penumpang yang diperkirakan akan terjadi satu hari setelah puasa.
Baca juga: Penumpang di Terminal Bus Pasirhayam Cianjur menurun tajam
"Kita siapkan penambahan kendaraan dan pemadatan jadwal operasional untuk jalur Terminal Pasirhayam menuju berbagai wilayah di selatan Cianjur. Selama bulan puasa tidak ada kenaikan tarif masih normal untuk jarak dekat dan jauh," katanya.
Pihaknya menduga masih sepi nya penumpang satu hari menjelang masuknya puasa karena berbagai faktor mulai dari travel gelap yang bebas beroperasi dan pemudik memilih menggunakan kendaraan pribadi, meski pemerintah sudah tidak melarang kegiatan mudik saat puasa dan lebaran.
"Maraknya travel gelap yang beroperasi membuat kami kehilangan penumpang karena mereka menjemput langsung penumpang ke alamat dan sampai ke alamat di kampungnya di wilayah selatan. Harapan kami travel gelap segera ditertibkan karena tidak mengantongi izin," katanya.
Baca juga: Seratusan sopir angkutan umum mogok massal protes travel gelap
Baca juga: Seratusan sopir angkutan elf Cianjur mogok massal
Baca juga: Hasil tes cepat di terminal Cianjur 100 persen nonreaktif
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022