Jabar Quick Response (JQR) membagikan 180 paket bantuan bahan pangan pokok dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kepada penyandang disabilitas netra anggota Komunitas Terapis Disabilitas Netra Bandung.
"Memang dampak pandemi dirasakan semua pihak, terlebih saudara kita para disabilitas netra, ujiannya tentu lebih berat. Harapannya mereka telah memiliki bekal untuk beraktivitas di bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah," kata Manajer Operasional JQR Nizar Ilyasa di Bandung, Sabtu.
Nizar mengatakan bahwa JQR menerima laporan dari Komunitas Gojek on Twitter Bandung mengenai penyandang disabilitas netra yang membutuhkan bantuan dan merespons laporan itu dalam waktu kurang dari 24 jam.
"Kami bersama ke lokasi untuk menyalurkan bantuan," katanya.
Koordinator Komunitas Terapis Disabilitas Netra (KTDN) Bandung Abdul Halim mengatakan bahwa pada masa pandemi COVID-19 pengguna layanan pijat penyandang disabilitas netra menurun drastis sehingga sebagian terapis berupaya menjalankan usaha lain untuk mendapat penghasilan.
"Di masa pandemi ini pijat menurun drastis, sepi. Banyak juga yang beralih menjadi pedagang kerupuk keliling di pinggir jalan," kata dia.
Ia menjelaskan pula bahwa anggota KTDN Bandung yang sekarang 91 orang saling mendukung upaya pemenuhan kebutuhan dan melaksanakan kegiatan pengajian rutin.
Baca juga: 3 warga Cianjur dibantu pulang dari Arab Saudi, JQR ikut kawal
Baca juga: JQR upayakan pemulangan warga Jawa Barat dari Korea Selatan
Baca juga: Awal 2022, JQR bangun jembatan gantung di atas Sungai Cimuntur Ciamis
"Memang dampak pandemi dirasakan semua pihak, terlebih saudara kita para disabilitas netra, ujiannya tentu lebih berat. Harapannya mereka telah memiliki bekal untuk beraktivitas di bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah," kata Manajer Operasional JQR Nizar Ilyasa di Bandung, Sabtu.
Nizar mengatakan bahwa JQR menerima laporan dari Komunitas Gojek on Twitter Bandung mengenai penyandang disabilitas netra yang membutuhkan bantuan dan merespons laporan itu dalam waktu kurang dari 24 jam.
"Kami bersama ke lokasi untuk menyalurkan bantuan," katanya.
Koordinator Komunitas Terapis Disabilitas Netra (KTDN) Bandung Abdul Halim mengatakan bahwa pada masa pandemi COVID-19 pengguna layanan pijat penyandang disabilitas netra menurun drastis sehingga sebagian terapis berupaya menjalankan usaha lain untuk mendapat penghasilan.
"Di masa pandemi ini pijat menurun drastis, sepi. Banyak juga yang beralih menjadi pedagang kerupuk keliling di pinggir jalan," kata dia.
Ia menjelaskan pula bahwa anggota KTDN Bandung yang sekarang 91 orang saling mendukung upaya pemenuhan kebutuhan dan melaksanakan kegiatan pengajian rutin.
Baca juga: 3 warga Cianjur dibantu pulang dari Arab Saudi, JQR ikut kawal
Baca juga: JQR upayakan pemulangan warga Jawa Barat dari Korea Selatan
Baca juga: Awal 2022, JQR bangun jembatan gantung di atas Sungai Cimuntur Ciamis
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022