Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat berharap segera mendapatkan stok vaksin penguat untuk melanjutkan program vaksinasi COVID-19 bagi seluruh masyarakat setempat, terutama menjelang Ramadhan 1443 Hijriah.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim di Kota Bogor, Selasa, menyampaikan oleh karena vaksinasi penguat merupakan kebijakan nasional sehingga diharapkan pengiriman stok vaksin berjalan lancar.
Baca juga: Pemkot Bogor tunggu tambahan dosis vaksin COVID-19 penguat
"Supaya tidak terputus. Artinya kita punya PR (Pekerjaan Rumah) untuk menyempurnakan dua vaksin dan kemudian yang penguat," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bogor, dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, mulai Januari hingga Maret 2022, Kota Bogor hanya mendapatkan dua jenis vaksin penguat, yakni AstraZeneca dan Pfizer, dengan jumlah sekitar 144.000 dosis dan sudah disuntikkan.
Jika stok vaksin kembali tersedia, katanya, sentra-sentra vaksinasi yang telah disiapkan Pemerintah Kota Bogor bekerja sama dengan kepolisian dan TNI akan dapat mengejar capaian vaksinasi penguat di masyarakat.
Data vaksinasi COVID-19 Dinas Kesehatan itu, pada Senin (28/3) vaksinasi penguat Kota Bogor telah mencapai 147.199 orang atau 17,96 persen dari target sasaran total sebanyak 819.444 orang.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor Erna Nuraena mengungkapkan stok vaksin penguat memang habis. Hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan kembali stok tersebut.
"Jadi kami tergantung stok. Jika stok ada, pasti kami gencarkan ketika Ramadhan, untuk stok vaksin kesatu dan kedua diupayakan habis sebelum Idul Fitri. Bulan Puasa kita tetap bisa vaksin, tergantung ketersediaan vaksinnya," katanya.
Baca juga: Pemkot Bogor dan Alumni Akpol vaksinasi 2.598 remaja
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim di Kota Bogor, Selasa, menyampaikan oleh karena vaksinasi penguat merupakan kebijakan nasional sehingga diharapkan pengiriman stok vaksin berjalan lancar.
Baca juga: Pemkot Bogor tunggu tambahan dosis vaksin COVID-19 penguat
"Supaya tidak terputus. Artinya kita punya PR (Pekerjaan Rumah) untuk menyempurnakan dua vaksin dan kemudian yang penguat," ujarnya.
Ia menyebut hingga menjelang Ramadhan tahun ini capaian vaksinasi penguat di Kota Bogor masih rendah, salah satu penyebabnya stok vaksin AstraZeneca dan Pfizer dosis setengah sudah habis.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bogor, dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, mulai Januari hingga Maret 2022, Kota Bogor hanya mendapatkan dua jenis vaksin penguat, yakni AstraZeneca dan Pfizer, dengan jumlah sekitar 144.000 dosis dan sudah disuntikkan.
Jika stok vaksin kembali tersedia, katanya, sentra-sentra vaksinasi yang telah disiapkan Pemerintah Kota Bogor bekerja sama dengan kepolisian dan TNI akan dapat mengejar capaian vaksinasi penguat di masyarakat.
Saat ini, Dinas Kesehatan Kota Bogor hanya memiliki stok vaksin Sinovac sebanyak 139 dosis untuk anak usia 6-11 tahun dosis kesatu dan kedua, vaksin Covovax sebanyak 4.000 dosis untuk usia lebih dari 18 tahun dosis kesatu dan kedua.
Data vaksinasi COVID-19 Dinas Kesehatan itu, pada Senin (28/3) vaksinasi penguat Kota Bogor telah mencapai 147.199 orang atau 17,96 persen dari target sasaran total sebanyak 819.444 orang.
Vaksinasi dosis pertama telah mencapai 849.954 orang atau 103,72 persen dan dosis kedua sebanyak 748.328 orang atau 91,32 persen.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor Erna Nuraena mengungkapkan stok vaksin penguat memang habis. Hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan kembali stok tersebut.
"Jadi kami tergantung stok. Jika stok ada, pasti kami gencarkan ketika Ramadhan, untuk stok vaksin kesatu dan kedua diupayakan habis sebelum Idul Fitri. Bulan Puasa kita tetap bisa vaksin, tergantung ketersediaan vaksinnya," katanya.
Baca juga: Pemkot Bogor dan Alumni Akpol vaksinasi 2.598 remaja
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022