Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Cirebon, Jawa Barat, memastikan stok pangan di pasar rakyat maupun moderen di daerah setempat aman dari bahan berbahaya, setelah dilakukan pengecekan beberapa sampel makanan.
"Setelah kami melakukan uji sampel makanan, semua aman untuk dikonsumsi," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon Yati Rohayati di Cirebon, Senin.
Baca juga: Tim medis DKPPP Kota Cirebon periksa sampel burung pipit mati masal
Yati mengatakan pemeriksaan yang dilakukan kali ini, untuk memastikan semua bahan pangan di Kota Cirebon aman, apalagi sebentar lagi masuk bulan Ramadhan.
Menurutnya ada beberapa bahan pangan yang dilakukan pemeriksaan, yakni bahan pangan asal hewan, seperti daging sapi, ayam, dan ikan. Kemudian sayuran dan buah.
"Kita ambil sampel dari semua bahan pangan tersebut, kemudian diuji dengan metode rapid test oleh petugas pangan untuk mengetahui apakah ada kandungan berbahaya atau tidak," ucapnya.
Ia melanjutkan ada tiga jenis kandungan yang diperiksa, pertama, uji formalin dan pondus hydrogenii (pH) untuk daging sapi, ayam, ikan segar dan yang dikeringkan.
Ikan segar yang diperiksa meliputi nila, mujair, sepat, tenggiri, cumi, bandeng sampai udang. Kalau ikan yang dikeringkan ini misalnya ikan asin. Sampel yang diambil merupakan yang paling sering dikonsumsi masyarakat.
Pemeriksaan yang kedua, lanjut Yati, memeriksa kandungan pestisida pada sayuran dan buah. Untuk sayuran, sampel yang diambil adalah pakcoy, bawang dan sawi putih. Sedangkan untuk buah ada apel, jeruk santang, dan pir.
"Kita juga ambil sampel kolang-kaling untuk memeriksa kandungan klorin. Kolang-kaling ini, kita ambil sampel karena sering dikonsumsi saat Ramadhan," ujarnya.
Yati mengatakan, setelah dilakukan rapid test pada semua sampel bahan pangan yang diambil, hasilnya diketahui negatif semua. Baik formalin pada daging dan ikan, pestisida pada buah sampai klorin pada kolang-kaling.
Baca juga: Bulog Cirebon lakukan stabilisasi harga kebutuhan pokok melalui RPK
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Setelah kami melakukan uji sampel makanan, semua aman untuk dikonsumsi," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon Yati Rohayati di Cirebon, Senin.
Baca juga: Tim medis DKPPP Kota Cirebon periksa sampel burung pipit mati masal
Yati mengatakan pemeriksaan yang dilakukan kali ini, untuk memastikan semua bahan pangan di Kota Cirebon aman, apalagi sebentar lagi masuk bulan Ramadhan.
Menurutnya ada beberapa bahan pangan yang dilakukan pemeriksaan, yakni bahan pangan asal hewan, seperti daging sapi, ayam, dan ikan. Kemudian sayuran dan buah.
"Kita ambil sampel dari semua bahan pangan tersebut, kemudian diuji dengan metode rapid test oleh petugas pangan untuk mengetahui apakah ada kandungan berbahaya atau tidak," ucapnya.
Ia melanjutkan ada tiga jenis kandungan yang diperiksa, pertama, uji formalin dan pondus hydrogenii (pH) untuk daging sapi, ayam, ikan segar dan yang dikeringkan.
Ikan segar yang diperiksa meliputi nila, mujair, sepat, tenggiri, cumi, bandeng sampai udang. Kalau ikan yang dikeringkan ini misalnya ikan asin. Sampel yang diambil merupakan yang paling sering dikonsumsi masyarakat.
Pemeriksaan yang kedua, lanjut Yati, memeriksa kandungan pestisida pada sayuran dan buah. Untuk sayuran, sampel yang diambil adalah pakcoy, bawang dan sawi putih. Sedangkan untuk buah ada apel, jeruk santang, dan pir.
"Kita juga ambil sampel kolang-kaling untuk memeriksa kandungan klorin. Kolang-kaling ini, kita ambil sampel karena sering dikonsumsi saat Ramadhan," ujarnya.
Yati mengatakan, setelah dilakukan rapid test pada semua sampel bahan pangan yang diambil, hasilnya diketahui negatif semua. Baik formalin pada daging dan ikan, pestisida pada buah sampai klorin pada kolang-kaling.
Baca juga: Bulog Cirebon lakukan stabilisasi harga kebutuhan pokok melalui RPK
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022