Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok Jawa Barat menyatakan kesiapannya untuk menurunkan angka pengangguran di Kota Depok yaitu dengan menciptakan pengusaha atau wiraswasta baru.
Kepala Disnaker Kota Depok, Mohamad Thamrin dalam keterangannya, Selasa mengatakan untuk mewujudkan hal tersebut, tahun ini pihaknya menggandeng Dinas Koperasi dan Usaha (DKUM).
Baca juga: Tingkatkan SDM dibutuhkan pendidikan dan pelatihan, ujar Wawali Depok
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui DKUM memiliki program 5.000 wirausaha baru dan 1.000 wirausaha perempuan, sesuai dengan janji kampaye Wali Kota Depok, Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono.
Dikatakannya berkaca dari pengalaman pada tahun sebelumnya, pasca pelatihan banyak alumni pelatihan yang tidak ingin bekerja di tempat orang, tapi mereka ingin bekerja mandiri atau berwirausaha. Hal ini perlu ditindaklanjuti dan diintervensi oleh pemerintah.
Dia menjelaskan kolaborasi ini sangat tepat, sebab Disnaker memiliki alumni yang sudah mendapatkan kompetensi menjadi wirausaha di pelatihan kerja. Sedangkan, DKUM memiliki program 5.000 pengusaha baru, sehingga dengan kolaborasi ini kesulitan yang dihadapi para alumni pelatihan kerja dalam permodalan diharapkan dapat teratasi.
"Jadi para alumni yang ingin berwirausaha kami serahkan ke DKUM agar bisa dibantu permodalannya," ujarnya.
Thamrin berharap adanya Corporate Social Responsibility (CSR), baik dari Bank Jawa Barat (BJB) ataupun perusahaan lain untuk membantu permodalan para almuni pelatihan kerja.
Baca juga: Pasien COVID-19 yang menjalani isolasi di PSJ UI Depok makin berkurang
Baca juga: Depok bersiap menuju endemi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Kepala Disnaker Kota Depok, Mohamad Thamrin dalam keterangannya, Selasa mengatakan untuk mewujudkan hal tersebut, tahun ini pihaknya menggandeng Dinas Koperasi dan Usaha (DKUM).
Baca juga: Tingkatkan SDM dibutuhkan pendidikan dan pelatihan, ujar Wawali Depok
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui DKUM memiliki program 5.000 wirausaha baru dan 1.000 wirausaha perempuan, sesuai dengan janji kampaye Wali Kota Depok, Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono.
Dikatakannya berkaca dari pengalaman pada tahun sebelumnya, pasca pelatihan banyak alumni pelatihan yang tidak ingin bekerja di tempat orang, tapi mereka ingin bekerja mandiri atau berwirausaha. Hal ini perlu ditindaklanjuti dan diintervensi oleh pemerintah.
Dia menjelaskan kolaborasi ini sangat tepat, sebab Disnaker memiliki alumni yang sudah mendapatkan kompetensi menjadi wirausaha di pelatihan kerja. Sedangkan, DKUM memiliki program 5.000 pengusaha baru, sehingga dengan kolaborasi ini kesulitan yang dihadapi para alumni pelatihan kerja dalam permodalan diharapkan dapat teratasi.
"Jadi para alumni yang ingin berwirausaha kami serahkan ke DKUM agar bisa dibantu permodalannya," ujarnya.
Thamrin berharap adanya Corporate Social Responsibility (CSR), baik dari Bank Jawa Barat (BJB) ataupun perusahaan lain untuk membantu permodalan para almuni pelatihan kerja.
Baca juga: Pasien COVID-19 yang menjalani isolasi di PSJ UI Depok makin berkurang
Baca juga: Depok bersiap menuju endemi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022